ANALISIS PENENTUAN DAUR FINANSIAL KELAS PERUSAHAAN PINUS (Pinus merkusii et de Vriese) DENGAN METODE NILAI HARAPAN TANAH. (Studi Kasus di Bagian Hutan Wadaslintang KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah)

YERI DWISYAWAL AULIA, Wahyu Andayani

2010 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penentuan daur yang digunakan oleh Perum Perhutani dalam melakukan pengusahaan hutan Pinus masih membutuhkan penelitian untuk mengetahui usia tebangan hutan Pinus yang mampu memberikan keuntungan finansial maksimum. Penelitian ini manggunakan metode Nilai Harapan Tanah untuk menentukan daur finansial hutan tanaman Pinus. Objek penelitian ini adalah petak-petak yang terdapat di Bagian Hutan Wadaslintang KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah pada kelas hutan produktif dengan Bonita III. Produksi tebangan akhir daur ditaksir dengan kegiatan inventarisasi tegakan di lapangan dan dibuka dengan mengggunakan TVL KPH Kedu Selatan tahun 2008. Diperoleh hasil taksiran volume kayu tebangan akhir umur 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50 tahun sebesar 105,5989 m3/Ha, 144,7737 m3/Ha, 154,0725 m3/Ha, 163,4742 m3/Ha, 168,1931 m3/Ha, 183,6038 m3/Ha, 186,776 m3/Ha dan 191,088 m3/Ha. Dalam analisis menggunakan suku bunga riil sebesar 5,6 % per tahun. Daur finansial hutan tanaman Pinus pada Bonita III terletak pada umur 30 tahun dengan nilai LEV tertinggi sebesar Rp. 17.304.459,00 per Ha. Dengan demikian dapat dikatakan KPH Kedu Selatan akan memperoleh keuntungan maksimum pada rotasi 30 tahun menurut kriteria investasi LEV.

The rotation determination method currently used by Perum Perhutani at the Pine Forest is suspected as not applying the economic efficiency concept norms, therefore, the company hasn’t been achieving maximum revenue. This research investigates the determination of optimum economic rotation using the Land Expectation Value at an interest rate level of 5.6% per annum. The aim of this research is to respond to the indication above, that is, to find the optimum economic rotation which is capable of giving the maximum profit. The research which was carried out at Bagian Hutan Wadaslintang, KPH Kedu Selatan in the Site Index III came up with the conclusion as follows: a) Optimum economic rotation is achieved at the age of 30 years, b) Land Expectation Value (LEV) for point a) is Rp. 17,304,459.00 per hectare. Based on the research result, it is recommended that the company reduce the rotation from 50 years to 30 years, because at that rotation gains Rp. 11.9 million higher financial profit per hectare compared to the profit currently gained.

Kata Kunci : Nilai Harapan Tanah, Daur Finansial