Laporkan Masalah

Luaran Anak Dengan Sindrom Hemolitik Uremik Tipikal

DR. BIBIT MURDIYANTI, Dr. dr. Sri Mulatsih, MPH, Sp. AK; dr. Kristia Hermawan, M.Sc, Sp.A

2018 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN ANAK

Sindrom hemolitik uremik merupakan kasus jarang yang ditandai oleh anemia hemolitik non imun, trombositopenia, dan gangguan ginjal akut. Sindrom hemolitik uremik memiliki dua tipe yaitu tipikal dan atipikal. Sebagian besar sindrom hemolitik uremik tipikal memiliki luaran yang baik. Luaran jangka panjang pasien dengan sindrom hemolitik uremik tipikal berupa sembuh sempurna, hipertensi persisten, proteinuria persisten, dan penyakit ginjal kronis. Dilakukan pemantauan selama 18 bulan pada anak laki-laki usia 12 bulan dengan diagnosis sindrom hemolitik uremik tipikal paska diare infeksi karena E.coli. Fungsi ginjal kembali normal pada bulan ke-3 setelah fase akut, proteinuria menghilang pada bulan ke-6 pemantauan, hematuria menghilang pada bulan ke-9 dan selama pemantauan tekanan darah normal.

Hemolytic uremic syndrome is a rare case characterized by non immune hemolytic anemia, thrombocytopenia and acute kidney injury. This disease have 2 types of typical and atypical hemolytic uremic syndrome. Most of typical hemolytic uremic syndrome has excellent outcomes. Longterm outcome of typical hemolytic uremic syndrome are complete resolved, persistent hypertension, persistent proteinuria, and chronic kidney disease. We conducted a 18 months longitudinal observation of 12 month old boy diagnosed as typical hemolytic uremic syndrome after diarrhea due to E. Coli infection. Renal function and GFR turned normal on 3 month after acute phase, proteinuria disappeared on 6 month and hematuria on 9 month of follow up. The blood pressure was normal all along observation.

Kata Kunci : luaran, ginjal, proteinuria, hipertensi, sindrom hemolitik uremik tipikal

  1. S2-2018-359778-abstract.pdf  
  2. S2-2018-359778-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-359778-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-359778-title.pdf