NEONICOTINOID INSECTICIDE'S EFFICACY TOWARDS CULEX QUINQUEFASCIATUS (DIPTERA: CULICIDAE)

RYAN KIKO SAPHIRO, Dr. Budi Mulyaningsih, Apt., MS.; Dr. Drh. Sitti Rahmah Umniyati, SU.

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar belakang: Culex quinquefasciatus adalah nyamuk yang ada di sekitar kita. Nyamuk ini telah terbukti sebagai pembawa penyakit filariasis. Penyakit ini menyebabkan cacat dalam bentuk ekstremitas yang membesar yang tidak dapat sembuh seumur hidup dan memiliki dampak negatif di Indonesia. Ada sekitar 120 juta kasus filariasis limfatik di Indonesia. Karena itu, pemberantasan filariasis harus dilakukan dengan tujuan menghentikan penularan infeksi. Kontrol yang paling dianjurkan adalah penggunaan kontrol kimia (larvasida dan adultsida). Ada beberapa insektisida yang telah digunakan di Indonesia seperti organofosfat, karbamat dan piretroid. Namun, seiring meningkatnya penggunaan kontrol kimia, kasus resistensi terhadap beberapa kelas insektisida telah dilaporkan. Dengan itu, penelitian harus dilakukan pada insektisida efektivitas baru yang dapat digunakan sebagai kontrol vektor. Imidakloprid (Neonikotinoid) diperkirakan menjadi insektisida potensial baru untuk mengendalikan vektor nyamuk. Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas insektisida imidaklorpid (neonikotinoid) terhadap larva dan dewasa Cx. quinquefasciatus. Metode: Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental study. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada pada tahun 2018. Hasil: Lethal Concentration 50% (LC50) insektisida Imidakloprid (neonikotinoid) terhadap larva Cx. quinquefasciatus adalah 82,6 ng / ml. Lethal Concentration 90% (LC90) insektisida imidakloprid terhadap larva Cx. quinquefasciatus adalah 191,5 ng / ml. Selain itu, Lethal Concentration 50% (LC50) insektisida imidakloprid (neonikotinoid) terhadap nyamuk Cx. quinquefasciatus dewasa adalah 0,0023 ng / cm2. Lethal Concentration 90% (LC90) insektisida imidakloprid terhadap nyamuk Cx. quinquefasciatus dewasa adalah 0,033 ng / cm2. Kesimpulan: Imidakloprid (neonikotinoid) menyebabkan kematian Cx. quinquefasciatus larva dan nyamuk. Ada hubungan antara konsentrasi imidakloprid yang lebih tinggi dan tingkat mortalitas tinggi dari larva Cx. quinquefasciatus dan nyamuk dewasa.

mosquitoes have proven as filariasis disease. The disease causes disability in the form of enlarged extremities that can't heal for whole life and has negative impact in Indonesia. There are about 120 million cases of lymphatic filariasis in Indonesia. Therefore, Filariasis eradication should be carried out with the aim of stopping the transmission of infection. The most preferred control is the use of chemical control (larvacides and adultcides). There are several insecticides that have been used in Indonesia such as organophosphate, carbamate and pyrethroid. However, along the increased use of chemical control, cases of resistance to several classes of insecticides have been reported. Consequently, research must be done on new effectiveness insecticides that can be used as a vector control. Imidacloprid (Neonicotinoid) is estimated to be a new potentential insecticide to control mosquito vectors. Objective: General Purpose of this research is to evaluate the efficacy of imidaclorpid (neonicotinoid) insecticide against larvae and adult of Cx. quinquefasciatus. Method: This research design used quasi experimental study. This research was conducted in Parasitology Laboratory of Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Universitas Gadjah Mada in 2018. Results: Lethal Concentration 50% (LC50) of Imidacloprid (neonicotinoid) insecticides against larvae Cx. quinquefasciatus is 82.6 ng/ml. Lethal Concentration 90% (LC90) of imidacloprid insecticides against the larvae Cx. quinquefasciatus is 191.5 ng/ml. In addition, Lethal Concentration 50% (LC50) of imidacloprid (neonicotinoid) insecticides against adult Cx. quinquefasciatus mosquito is 0.0023 ng/cm2. Lethal Concentration 90% (LC90) of imidacloprid insecticides against the adult Cx. quinquefasciatus mosquito is 0.033 ng/cm2. Conclusion: Imidacloprid (neonicotinoid) causes mortality of Cx. quinquefasciatus larvae and mosquito. There is an association between higher concentration of imidacloprid and higher mortality rate of Cx. quinquefasciatus larvae and adult mosquito.

Kata Kunci : Culex quinquefasciatus, Neonicotinoid, Imidaclorpid, Filariasis, WHO Bioassay.