STRATEGI REHABILITASI HUTAN NEGARA (STUDI PADA RPH MENGGORAN BDH PLAYEN KPH YOGYAKARTA)
Mohamad Hilman Triandi Sukma , Djoko Suharno Radite, Djoko Soeprijad
2010 | Skripsi | S1 KEHUTANANINTISARI Dengan luasan yang signifikan, hutan negara memiliki peran strategis dalam menjamin keberlangsungan kehidupan. Pada dasarnya pengelolaan hutan negara bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan dan ikut meningkatkan kesejah teraan masyarakat. Hutan negara saat ini belum berfungsi optimal. Untuk itu, dibutuhkan upaya rehabilitasi hutan yang efektif. Rehabilitasi hutan yang efektif adalah rehabilitasi yang mempertimbangkan aspek kemampuan lahan, keterse diaan lahan, kesesuaian lahan, dan tata kelola lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik dan permasalahan rehabilitasi hutan negara RPH Menggoran dan merumuskan strategi rehabilitasi hutan negara RPH Menggoran. Penelitian ini dilakukan di RPH Menggoran, BDH Playen, KPH Yogya karta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara responden. Data juga diperoleh melalui studi dokumentasi serta akses terhadap data dan informasi yang terdapat di instansi yang terkait dan desa. Perumusan strategi menggunakan metode analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa permasalahan utama dalam rehabilitasi hutan di RPH Menggoran adalah: 1) orientasi kebijakan rehabilitasi masih bersifat jangka pendek; 2) pembagian petak/anak petak dan penggunaan lahan tidak optimal; 3) terbatasnya ketersediaan informasi; 4) kepastian peman faatan lahan; dan 5) partisipasi masyarakat tidak optimal. Strategi rehabilitasi hutan yang relevan adalah: 1) perbaikan pembagian petak/anak petak secara partisipatif; 2) penerapan teknik konservasi tanah dan air; 3) penerapan sistem agroforestri yang konsisten; 4) penguatan sistem kelembagaan RPH; 5) revita lisasi kelompok tani; 6) penguatan kemitraan antar stakeholder; 7) optimasi modal sosial masyarakat; 8) penyediaan informasi yang mudah diakses, 9) men dorong pemerintah untuk merancang kebijakan yang sinergis dalam pembangunan kewilayahan; 10) pengelolaan pemasaran bersama; 11) pemberian kredit usaha/ bantuan pada kelompok tani; 12) penyuluhan dan pembinaan kewirausahaan serta manajemen usaha (keuangan dan aset); dan 13) pengembangan usaha produktif berbasis non lahan.
With a significant area, state forest has a strategic role in ensuring life sus tainability. Basically, state forest management aimed at preserving forest and im proving community welfare. Currently, state forest does not perform optimally. Therefore, it is needed effective forest rehabilitation effort. Effective forest reha bilitation is rehabilitation that consider aspects of land capability, land availabil ity, land suitability, and land manageability. The purpose of this study is to iden tify characteristics and problems of state forest rehabilitation and formulate strate gies on state forest rehabilitation on RPH Menggoran. This research was conducted at RPH Menggoran, BDH Playen, KPH Yog yakarta. Method used in this research was survey. Necessary data was collected through questionnaires and interview to respondents. Data was also obtained through documentary study and information from relevant agencies and villages. Formulating strategies was done by using SWOT analysis. Research results show that the main problems in forest rehabilitation are: 1) short-term rehabilitation policy; 2) unoptimal compartement and land use; 3) limited information availability; 4) uncertainty of land use; and 5) unoptimal community participation. Forest rehabilitation strategies that relevant are; 1) re gion rearrangement in a participatory manner; 2) application of soil and water conservation techniques; 3) consistent application of agroforestry systems; 4) strengthening the institutional system of RPH; 5) farmer groups revitalization; 6) partnerships strengthening among stakeholders; 7) optimizing social capital of society; 8) providing accessible information; 9) encouraging governments to de sign policies that synergistically in territorial development; 10) joint marketing management; 11) providing business loans and aid for farmers; 12) doing counse ling and coaching entrepreneurship and business management (finance and as sets); and 13) encourage development of non land-based productive activities.
Kata Kunci : hutan negara, rehabilitasi, strategi, analisis SWOT