Prevalensi Vertigo pada Pembatik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

VINCENTIUS N S, Dr. dr. Cempaka Thursina Srie Setyaningrum, Sp.S(K) ; Prof. Dr. dr. Sri Sutarni, Sp.S(K)

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Vertigo merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasakan bahwa diri mereka, maupun objek di sekitar mereka seperti bergerak atau berputar, di saat sebenarnya tidak terjadi pergerakan apapun. Vertigo adalah suatu gejala yang terjadi jika terdapat ketidakseimbangan atau gangguan di antara sistem tubuh yang bekerja mengatur keseimbangan tubuh, yaitu sistem vestibularis, proprioseptif, dan visual. Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya vertigo. Membatik merupakan salah satu pekerjaan yang berpotensi menyebabkan terjadinya nyeri pada regio leher, dimana nyeri otot diduga merupakan salah satu faktor risiko independen terkuat untuk terjadinya vertigo. Tujuan: Mengetahui seberapa besar prevalensi vertigo yang diderita pembatik pada sentra batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Jumlah total subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 52 subjek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode potong lintang, menggunakan data primer, diambil dari beberapa subjek di beberapa sentra batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah melalui wawancara, anamnesis, kuisioner Vertigo Symptom Scale � Short Form (VSS-SF), dan pemeriksaan fisik (uji Romberg) terhadap subjek penelitian pada periode tertentu. Hasil: Pada penelitian ini, ditemukan sebanyak 6 orang pembatik menderita vertigo. Prevalensi vertigo pada pembatik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ialah sebesar 11,5%. Vertigo pada pembatik yang terbanyak terdapat pada kelompok dengan rentang usia 26-35 tahun sebanyak 3 orang (5,8%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 4 orang (7,7%), pembatik dengan tingkat pendidikan terakhir SMP/SLTP dan SMA masing-masing sebanyak 2 orang (3,8%), jenis pekerjaan mencanting dengan sikap kerja membungkuk dan duduk sebanyak 3 orang (5,8%), masa kerja >5 tahun sebanyak 4 orang (7,7%), dan kelompok pembatik yang tidak merokok secara aktif sebanyak 5 orang (9,6%). Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prevalensi vertigo pada pembatik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 11,5%.

Background: Vertigo is a condition where a person feels themselves, or objects around them moving or rotating, when there is actually no movement at all. Vertigo is a symptom that occurs when there is one or more problems among the 3 systems that regulates the body balance, those are vestibular system, proprioceptive, and visual. There are several risk factors that can lead to vertigo. Batik making is one of a job that has the potential to cause pain in the neck region, where muscle pain is thought to be one of the strongest independent risk factors for vertigo. Purpose: The aim of this study is to determine the prevalence of vertigo in batik workers at the batik center, in Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. Method:. The total subjects consisted of 52 participants, a descriptive study with a cross-sectional method. This study uses primary data, taken from several subjects in several batik centers, in Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. The instruments used in this study were through interviews, history taking, Vertigo Symptom Scale � Short Form questionnaire (VSS-SF), and physical examination (Romberg Test) on the subjects of the study for a certain period. Result: In this study, 6 subjects experienced vertigo. The prevalence of vertigo in batik workers in Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta is 11.5%. The highest number of vertigo among batik workers is found in the age groups of 26-35 years old (5.8%), female groups (7.7%), batik workers groups with the last education level of junior high school and high school (3.8% each), the type of work �Mencanting� with the sitting position and head-bending position groups (5.8%), work period more than 5 years groups (7.7%), and batik workers groups that were not an active smokers (9.6%). Conclusion: Based on the study that has been done, it can be concluded that the prevalence of vertigo in batik workers, in Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta is 11.5%.

Kata Kunci : Kata Kunci: Vertigo, Pembatik, Prevalensi, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo