Persepsi Pengunjung terhadap Elemen Daya Saing Destinasi Pariwisata di Gembira Loka dan Taman Satwa Taru Jurug
LARAS WIDYAWATI, Popi Irawan, S.S., M.Sc.
2018 | Skripsi | S1 PARIWISATAKetatnya persaingan diantara destinasi pariwisata saat ini membuat manajemen berlomba-lomba meningkatkan kemampuan daya saingnya guna mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.Daya saing destinasi pariwisata disini memiliki konsep sebagai persepsi terhadap atribut destinasi yang mana dikatakan lebih berdaya saing apabila tiap atributnya memdapatkan persepsi yang lebih baik. Penelitian ini menganalisis perbedaan daya saing pariwisata di Gembira Loka dan Taman Satwa Taru Jurug yang mempunyai karakteristik yang sama yaitu sebagai kebun binatang yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Yogyakarta dan Surakarta. Penelitian ini hanya fokus menganalisis enam atribut daya saing pariwisata; harga, keterbukaan, teknologi, lingkungan, sumber daya manusia, dan infrastruktur melalui persepsi pengunjung sebagai unit analisisnya. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif.Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang disebarkan ke 200 responden di Gembira Loka dan Taman Satwa Taru Jurug. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gembira Loka lebih berdaya saing dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug.Gembira Loka dipersepsikan berdaya saing tinggi sedangkan Taman Satwa Taru Jurug dipersepsikan cukup berdaya saing. Atribut harga di Taman Satwa Taru Jurug dipersepsikan lebih berdaya saing dibandingkan di Gembira Loka, atribut keterbukaan di Gembira Loka dipersepsikan lebih berdaya saing dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug, atribut teknologi di Gembira Loka dipersepsikan lebih berdaya saing dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug, atribut lingkungan di Gembira Loka dipersepsikan lebih berdaya saing dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug, atribut sumber daya manusia di Gembira Loka dipersepsikan lebih berdaya saing dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug, dan atribut infrastruktur di Gembira Loka dipersepsikan lebih berdaya saing dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug. Selanjutnya, faktor utama keunggulan daya saing yang dimiliki Gembira Loka berada pada atribut keterbukaan, infrastruktur, dan lingkungan sedangkan faktor utama keunggulan daya saing di Taman Satwa Taru Jurug berada pada atribut keterbukaan, harga, dan sumber daya manusia. Namun, secara keseluruhan, Gembira Loka lebih unggul dibandingkan dengan Taman Satwa Taru Jurug pada lima atribut; harga, teknologi, infrastruktur, sumber daya manysia, dan lingkungan sedangkan daya saing Taman Satwa Taru Jurug hanya lebih unggul dibandingkan dengan Gembira Loka dikarenakan faktor harga yang lebih murah yang ditawarkan oleh manajemen.
The competition among tourism destinations leads the management to improve the competitiveness in order to achieve more markets. Tourism competitiveness here is as visitors� perception of the destination attributes which can be stated as more competitive if the visitors give more positive perception to the attribute. This study analyzes visitors� perception of tourism destination competitiveness attributes at Gembira Loka and Taman Satwa Taru Jurug which have the same characteristics as place of nature conservation, education, research and recreation and as one of the leading tourism destinations in Yogyakarta and Surakarta. This study focuses by analysing six attributes of the tourism competitiveness; price, openness, technology, environment, human resource, and infrastructure from demand side perspective, which relies on the visitors� perspective. This study uses quantitative descriptive method. Field data are collected through close-ended questionnaires which are distributed to the total of 200 respondents at Gembira Loka and Taman Satwa Taru Jurug. The research reveals that Gembira Loka is more competitive than Taman Satwa Taru Jurug. Gembira Loka is categorized as highly competitive and Taman Satwa Taru Jurug is categorized as neutral competitive. The price attribute at Gembira Loka is perceived as more competitive than at Taman Satwa Taru Jurug, the openness attribute at Gembira Loka is more competitive than at Taman Satwa Taru Jurug, the technology attribute at Gembira Loka is more competitive than at Taman Satwa Taru Jurug, the infrastructure attribute at Gembira Loka is more competitive than Taman Satwa Taru Jurug, the human resource attribute at Gembira Loka is more competitive at Taman Satwa Taru Jurug, and the environment at Gembira Loka is more competitive at Taman Satwa Taru Jurug. In addition, the visitors perceived that the main competitiveness of Gembira Loka are on its openness, infrastructure, environment attributes, and the main competitiveness at Taman Satwa Taru Jurug are on their openness, price, and human resource attribute. However, the finding shows that Gembira Loka is more competitive in five attributes than Taman Satwa Taru Jurug; openness, technology, infrastructure, human resource, and environment whileTaman Satwa Taru Jurugcompetitiveness is perceivedmore competitive than Gembira Loka due to the affordable price offered by the management.
Kata Kunci : Daya Saing Pariwisata, Tourism Competitiveness, Destination Competitiveness, Visitors Perception.