TEOLOGI POLITIK FUNDAMENTALISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI BAYANI MUHAMMAD ABID AL-JABIRI

ROHMATUL IZAD, Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M. Hum., Ph.D of Arts

2018 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Penelitian ini berjudul, Teologi Politik Fundamentalisme Islam dalam Perspektif Epistemologi Bayani Muhammad Abid al-Jabiri. Teologi politik fundamentalisme Islam merupakan gerakan politik keagamaan yang menginginkan penerapan ajaran Islam secara total dalam sistem politik dan sekaligus menolak seluruh ideologi politik modern. Sementara, epistemologi bayani adalah salah satu konsep epistemologi yang ditemukan oleh al-Jabiri dalam mengungkap nalar ArabIslam berbasis pada teks suci, sekaligus menjadi basis kritik atas kecenderungan epistemologi tekstualisme dalam tradisi literatur kesejarahan Islam. Oleh sebab itu, penelitian tentang nalar teologi politik fundamentalisme Islam ditinjau dari perspektif epistemologi bayani Muhammad Abid al-Jabiri menjadi sangat relevan. Objek material dalam penelitian ini adalah nalar teologi politik fundamentalisme Islam, sedangkan objek formalnya adalah epistemologi bayani Muhammad Abid al-Jabiri. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan kritik nalar Arab-Islam. Unsur-unsur metodis yang digunakan; deskripsi, interpretasi, holistika dan heuristika. Semua unsur metode ini digunakan untuk melihat secara komplementer nalar teologi politik fundamentalisme Islam dalam perspektif epistemologi bayani Muhammad Abid al-Jabiri. Hasil penelitian ini: pertama, metode berpikir teologi politik fundamentalisme Islam adalah berpijak pada teks (nash) atau literalisme-takfirisme. Mereka menjadikan teks suci (al-Qur�an dan Sunnah) sebagai satu-satunya landasan pengetahuan untuk sampai pada kebenaran. Cara kerja berpikir mereka berkisar pada masalah konsep teks, yakni hubungan antara lafadz dan makna, Usul dan furu�, serta kedudukan teks antara substansi dan aksidensi. Kedua, dimensi bayani sangat mewarnai nalar teologi politik fundamentalisme Islam yang tekstualistik dan menolak seluruh epistemologi lain seperti irfani dan burhani. Dengan berpijak pada nalar tekstualis, nalar teologi politik fundamentalisme Islam bertumpu pada tiga unsur; (1) Paradigma dialektika-dikotomis, yang melihat segala sesuatunya dalam dua kutub yang saling berlawanan, seperti hitam-putih, benar-salah, dan baik-buruk. (2) Nalar keislaman yang politis-teosentris, yakni suatu pemikiran yang memahami bahwa Islam dan negara bersifat integral dan hukum Islam harus diterapkan dalam tatanan politik Ilahi. (3) Jihad politik sebagai Jihad fi Sabilillah, jihad yang dimaksud di sini adalah perang, baik perang pemikiran maupun fisik. Jihad harus dilakukan untuk memperjuangkan negara Islam sekaligus untuk melawan musuh-musuh Islam, baik dari dalam maupun dari luar. Jihad ini bersifat politis, tetapi karena berbasis agama maka jihad ini dianggap sebagai Jihad fi Sabilillah yang merupakan bentuk perjuangan di jalan Allah.

This research is entitled,Teologi Politik Fundamentalisme Islam dalam Perspektif Epistemologi Bayani Muhammad Abid al-Jabiri (Political Theology of Islamic Fundamentalism in the Perspective of Muhammad Abid al-Jabiri's Bayani Epistemology). Political theology of Islamic fundamentalism is a religious political movement attempts to establish Islamic teaching completely and by rejecting modern political ideology. Indeed epistemology of Bayani is an epistemological concept proposed by Al-Jabiri to unpack the reason of Arab-Islam based on the sacred text. In addition, this concept also criticizes the realm of textual epistemology within the history of Islamic literature. Therefore, it is relevant to reveal the reason of political theology of Islamic fundamentalism from the epistemological perspective of Bayani proposed by Muhammad Abid al-Jabiri. The material object of this research is the reason of political theology of Islamic fundamentalism, and the formal object is epistemological Bayani by Muhammad Abid al-Jabiri. The research method applied in this research is library research and the critical reason of Arab-Islam. The methodological elements applied are interpretation, holistic and heuristic. These methods are applied to comprehend the complementary reason of political theology of Islamic fundamentalism in the perspective of epistemological bayani of Muhammad Abid al-Jabiri. The research findings are: first, the methodological reason of political theology of Islamic fundamentalism was based on the texts (nas}) or textualism-takfirism. They looked at the sacred text (The Quran and the Tradition) as the only source of knowledge to see the truth. Their epistemological frameworks are extending from the problematical concept of text, namely the relation between text and the meaning, the root (usul) and the derivation (furu) of text, and also the position of text between the substantial and accidental. Second, the dimension of bayani had affected the reason of political theology of Islamic fundamentalism that was textual and rejecting other epistemologies such as irfani and burhani. Based on the textual reason, the logic of political theology of Islamic fundamentalism focuses on the three elements: (1) the paradigm of dialectical-dichotomies that consider everything in a binary opposition, such as black-white, right-wrong and good-bad. (2) Islamic reason that is very political-theocentric, meaning a reason that understands between Islam and state is an integral part and the Islamic law should be established in the divine political framework. (3) Political jihad is also a Jihad fi Sabilillah (In the cause of Allah), the meaning of Jihad is war, either physical or thought. Jihad is an obligation to establish Islamic state and fight against the enemy of Islam, from inside and outside. A Jihad may be political, yet only because of jihad has religious meaning fi Sabilillah (In the cause of Allah), that is also a struggle in the path of Allah.

Kata Kunci : epistemologi bayani, Islam politik, tekstualisme