Laporkan Masalah

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS SAWIT KABUPATEN BOYOLALI

YAN IDRAKUS, Kusdhianto Setiawan, Sivilekonom., Ph. D.

2018 | Tesis | Magister Manajemen

Populasi penduduk Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya, tidak terkecuali di Kabupaten Boyolali. Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya harus sebanding dengan peningkatan layanan kesehatan masyarakat di daerah tempat tinggal untuk tercapainya hidup sehat bagi setiap masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat. Puskesmas Sawit merupakan salah satu Puskesmas perawatan atau rawat inap yang berada di Kabupaten Boyolali. Layanan farmasi merupakan bagian dari Puskesmas yang berfungsi mengelola persediaan obat-obatan. Analisis persediaan obat-obatan diharapkan mampu menjaga persediaan obat-obatan untuk melayani kebutuhan di Puskesmas Sawit agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan persediaan, sehingga tingkat pelayanan yang tinggi dapat tercapat dan dapat meminimalkan obat terbuang akibat kadaluarsa. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 5 kelas obat yang menjadi prioritas dalam pengendalian persediaannya di Puskesmas Sawit, yaitu kelas obat analgesik, antiinfeksi, obat untuk saluran pencernaan, vitamin, dan obat untuk saluran pernapasan. Pengukuran kesalahan peramalan menggunakan metode MAPE, persentase kesalahan peramalan terkecil pada kelas obat analgesik menggunakan metode peramalan weighted moving average sebesar 10,05% dan pada kelas obat antiinfeksi, obat untuk saluran pencernaan, vitamin, dan obat untuk saluran pernapasan mengunakan metode peramalan kombinasi least square method (sebagai trend data) dan seasonal index (sebagai seasonal data) berturut-turut sebesar 17,18%, 13,05%, 12,77%, dan 18,51%. Metode pengendalian persediaan obat di Puskesmas Sawit dengan menambahkan safety stock dan pembuatan skenario interval waktu pemesanan obat diperoleh bahwa obat analgesik dengan skenario 1 menghasilkan obat yang dimusnahkan sebanyak 467 item. Obat antiinfeksi dengan skenario 3 menghasilkan obat yang dimusnahkan sebanyak 39 item. Obat untuk saluran pencernaan dengan skenario 3 menghasilkan obat yang dimusnahkan sebanyak 1 item. Obat vitamin dengan skenario 1 menghasilkan obat yang dimusnahkan sebanyak 16 item. Obat untuk saluran pernapasan dengan skenario 1 menghasilkan obat yang dimusnahkan sebanyak 65 item.

The Indonesian’s population tends to increase every year, including Boyolali Regency. The increase in population per year must be proportional to the improvement of public health services in residential areas to achieve a healthy life for every people. Primary health center (Puskesmas) is a health service facility that organizes public health. Puskesmas Sawit is one of the primary health center located in Boyolali Regency. Pharmacy services are part of the Puskesmas which functions to manage medicines inventory. Analysis of medicines inventory is expected to be able to maintain the inventory of medicines to serve the needs of the Puskesmas Sawit, so that there are no shortages or excess inventory to archieved high level of service and can minimize wasted medicines due to expiration. Based on the results of the study, there are 5 classes of medicine that are a priority in controlling their inventory in the Puskesmas Sawit, that is analgesic, anti-infections, medicine for the digestive tract, vitamins, and medicine for the respiratory tract. Measurement of forecasting errors using the MAPE method, the smallest percentage of forecasting errors in the analgesic using the weighted moving average forecasting method of 10.05% and anti-infections, medicine for the digestive tract, vitamins, and medicine for the respiratory tract using least square combination forecasting method (as data trend) and seasonal index (as seasonal data) respectively at 17.18%, 13.05%, 12.77%, and 18.51%. The method of management inventory of medicine in the Puskesmas Sawit by adding safety stock and making a scenarios interval ordering of medicine was obtained that the analgesic with scenario 1 resulted 467 items that was destructived. Anti-infection with scenario 3 resulted 39 items that was destructived. Medicine for the digestive tract with scenario 3 resulted 1 item that was destructived. Vitamin with scenario 1 resulted 467 items that was destructived. Medicine for the respiratory tract with scenario 1 resulted 467 items that was destructived.

Kata Kunci : Puskesmas, pengendalian persediaan, peramalan, safety stock / Primary health center (Puskesmas), inventory management, forecast, safety stock

  1. S2-2018-407134-abstract.pdf  
  2. S2-2018-407134-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-407134-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-407134-title.pdf