Laporkan Masalah

Ketangguhan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Akibat Adanya Program Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kota Bima

SATRYA WIRAWAN, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D.; Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D.

2018 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Program penanganan kawasan permukiman kumuh tidak banyak memperhatikan kondisi dan karakteristik wilayah dalam pelaksanaan kegiatannya, kesamarataan penerapan konsep penanganan yang dilakukan tampa mempertimbangkan kondisi dan karakteristik wilayah dapat menjadi aspek penghalang bagi keberhasilan program tersebut. Salah satu lokasi kawasan permukiman kumuh yang banyak dijumpai berada pada sempadan sungai yang merupakan kawasan dengan resiko bencana yang cukup tinggi. Selain aspek tersebut upaya kolaborasi dengan berbagai program penanganan lainnya menjadi faktor yang perlu diperhatikan agar tercapainya efektifitas penanganan kawasan permukiman kumuh kedepannya. Program Neighborhood Upgrading And Shelter Project Phase 2 (NUSP-2), merupakan program yang dilaksanakan mulai tahun 2014 - 2019 di 20 kota se Indonesia yang bertujuan mengurangi luasan kawasan permukiman kumuh, dimana Kota Bima menjadi salah satu wilayah pelaksanaan program tersebut. Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi hubungan antara program kelurahan tangguh bencana dengan program penanganan kawasan permukiman kumuh dalam meningkatkan ketangguhan masyarakat dan mengidentifikasi pengaruh program NUSP-2 terhadap ketangguhan masyarakat di kawasan permukiman kumuh. Penelitian ini menggunakan metodeologi deduktif kualitatif berlokasi di Kelurahan Paruga dan Kelurahan Dara Kota Bima. Lokasi penelitian merupakan kawasan bagian penanganan program NUSP-2 sekaligus daerah rawan banjir. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari - Maret Tahun 2018, melalui dua tahapan yaitu data primer dari hasil wawancara dan observasi langsung serta data sekunder yang terkait dengan penanganan permukiman kumuh dan data kebencanaan melalui survey instansi. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara program kelurahan tangguh bencana dan program NUSP-2 yang dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Selain itu melalui 2 tahapan penanganan pada program NUSP-2 yaitu penangan fisik dan kegiatan peningkatan kemampuan masyarakat (penigkatan kapasitas) khususnya setelah pelaksanaan program menunjukkan adanya pengaruh dari buruk menjadi baik yang dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap bencana pada kawasan permukiman kumuh.

Slum upgrading program does not pay much attention to the conditions and characteristics of the area in the implementation of its activities, equality in the application of the concept of handling carried out without considering the conditions and characteristics of the region can be a barrier to the success of the program. One of the locations of slum areas that are often found is in the river border which is a region with high disaster risk. In addition to these aspects, collaborative efforts with various other handling programs have become factors that need to be considered in order to achieve effective handling of future slum areas. The Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2) program is a program implemented from 2014 - 2019 in 20 cities throughout Indonesia that aims to reduce the area of slum areas, where the City of Bima is one of the regions implementing the program. The purpose of this study is to identify the relationship between the resilient urban village program and the program for handling slum areas in increasing community resilience and identifying the influence of the NUSP-2 program on community resilience in slum areas. This study uses a qualitative deductive methodology located in Paruga and Dara Village in Bima city. The research location is a part of the NUSP-2 program handling and flood-prone areas. Data collection was conducted in January - March of 2018, through two stages namely primary data from interviews and direct observation and secondary data related to the handling of slums and disaster data through agency surveys. The results of the study show that there is a relationship between the disaster resilient urban program and the NUSP-2 program that can improve the resilience of the community to disasters. In addition, through the 2 stages of handling the NUSP-2 program namely physical handling and community capacity building activities (capacity building), especially after the implementation of the program, there was an influence from bad to good which could increase community resilience to disasters in slum areas.

Kata Kunci : Karakteristik wilayah, Kolaborasi, Program Penanganan Permukiman Kumuh (NUSP-2), Program Kelurahan Tangguh Bencana, Ketangguhan Masyarakat, Bencana Banjir, Kota Bima

  1. S2-2018-408138-abstract.pdf  
  2. S2-2018-408138-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-408138-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-408138-title.pdf