POTENSI PERMUDAAN ALAM TANAMAN BERKAYU DI LAHAN AGROFORESTRI PADA BERBAGAI PERUNTUKAN (Studi Kasus di Desa Nglanggeran Kec. Patuk Kab. Gunung Kidul)
FEPTI HANDAYANI, Budiadi, Sukirno DP
2010 | Skripsi | S1 KEHUTANANPermudaan alam pada berbagai peruntukan di lahan agroforestri perlu dikaji sebagai komponen yang dapat mendukung peremajaan atau regenerasi tanaman berkayu. Kondisi lahan agroforestri mempunyai struktur vegetasi, komposisi dan diversitas jenis yang tinggi menyerupai hutan alam akan sangat memungkinkan terjadinya permudaan alam. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei/observasi pada masingmasing jenis peruntukan lahan dengan dibuat petak ukur bertingkat (nested sampling) 20 x 20 m untuk pohon,10 x 10 m untuk tiang, 5 x 5 m untuk sapihan dan 2 x 2 m untuk semai dengan metode purposive sampling untuk pengambilan data untuk analisis vegetasi dan faktor lingkungan fisik. Analisis data dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman jenis pada berbagai peruntukan. Hasil pengamatan digunakan untuk membandingkan potensi permudaan alam terhadap pohon induk dalam tegakan hutan rakyat pada berbagai peruntukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa hutan rakyat, tegalan dan pekarangan di Desa Nglanggeran memiliki struktur vegetasi yang menyerupai hutan alam, yakni memiliki struktur tajuk yang berlapis-lapis. Jenis tanaman kayu yang mendominasi hutan hanya tanaman kehutanan, sedangkan jenis tanaman berkayu yang mendominasi tegalan dan pekarangan terdiri dari tanaman kehutanan dan tanaman buah-buahan. Jenis tanaman kehutanan yang mendominasi ketiga jenis peruntukan lahan tersebut adalah mahoni dan sonokeling. Diversitas jenis pada hutan (Ds semai = 0,33, Ds sapihan = 0,32, Ds tiang = 0,09, Ds pohon = 0,46) kemudian diikuti tegalan (Ds semai = 0,03, Ds sapihan = 0,22, Ds tiang = 0,29, Ds pohon = 0,80) dan pekarangan (Ds semai = 0,04, Ds sapihan = 0,33, Ds tiang = 0,22, Ds pohon = 0,89). Permudaan tanaman berkayu di lahan agroforestri pada berbagai peruntukan memiliki potensi relatif kecil dalam menghasilkan permudaan alam. Jenis peruntu
Natural regeneration at various landuses of agroforestry site require to be analyzed as component supporting woody plant regeneration. Agroforestry systems condition have vegetation structure, composition and high species diversity similar to natural forest would establish natural regeneration. This research has been done through observation methods at each landuse using nested sampling plot 20m x 20m for tree measurement, 10m x 10 m for poles measurement, 5m x 5m for sapling measurement and 2m x 2m for seedling measurement. Plots determinated using purposive sampling methods to collect data for vegetation and other physical factor. Data analysis is performed to identify species abundance and diversity at various landuses. Data were used for comparing potency of natural regeneration toward its mother trees inside the tree types of community forest land use. The results show that people forest, dry land and home garden at Nglanggeran Village had nature forest similar on its vegetation structure, which with layered crown structure. Woody plant that dominating people forest was only forest plant, while woody plant that dominating dry land and home garden land uses consist of forest and fruit plant. Forest plant that dominating three kind land uses are mahagony and sonokeling. Highest species diversity was found in people forest ( Ds seedling = 0,33, Ds sapling = 0,32, Ds poles = 0,09, Ds trees = 0,46), followed by dry land (Ds seedling = 0,03, Ds sapling = 0,22, Ds poles = 0,29, Ds trees = 0,80) and home garden ( Ds seedling = 0,04, Ds sapling = 0,33, Ds poles = 0,22, Ds trees = 0,89). Woody plant natural regeneration in agroforestry site at any landuses was relatively small. Land uses didn’t show significant effect on woody plant diversity.
Kata Kunci : Agroforestri, jenis peruntukan lahan, permudaan alam, diversitas.