KAJIAN EKOSISTEM MANGROVE DAN POTENSIEKSTRAKTIFNYA DI KAWASAN REHABILITASI MANGROVE KABUPATEN REMBANG

LALIK ASWINARTI, Erny Poedjirahajoe, Ragil Widyorini

2011 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Ekosistem mangrove memiliki banyak manfaat bagi lingkungan maupun kehidupan manusia. Selain sebagai penyangga ekosistem darat dan ekosistem laut, mangrove juga bermanfaat dari segi ekonomi diantaranya untuk arang, industri kertas dan industri ekstraktif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kerapatan pohon di beberapa blok yang dibagi berdasarkan tahun tanam, mengetahui kandungan ekstraktif dari Rhizophora mucronata pada tiga umur yang berbeda, yaitu 5 tahun, 7 tahun dan 10 tahun, dengan demikian akan bisa diprediksi potensi produksi ekstraktif di suatu areal hutan mangrove. Data analisis vegetasi diambil dengan membuat petak ukur 5 x 5 m pada 3 tahun tanam yang berbeda, pertama menentukan nilai kerapatan pohon (jumlah individu per luasan), kemudian diambil sampel pohon untuk diekstrak. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut air, dilakukan pada 3 sampel dengan tahun tanam berbeda, yaitu 2000, 2003, 2005, pada setiap tahun tanam dibuat 2 ulangan. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai kerapatan pohon berada pada kisaran 5-11 individu per petak ukur (25m²). Kerapatan pohon per blok umur 10 tahun adalah 3,8 individu/m² atau 2618 individu/ha; blok kedua umur 7 tahun yaitu 3,3 individu/m² atau 2880 individu/ha; sedangkan blok terakhir 5 tahun, nilai kerapatannya yaitu 3,7 individu/m² atau 2680 individu/ha. Hasil ekstraksi per berat kulit mangrove berumur 10 tahun sebesar 18,88%; mangrove umur 7 tahun sebesar 14,04%; dan umur 5 tahun sebesar 19,40% per berat kulitnya.

Mangrove ecosystem has many benefits for the environment and human life. Aside from being a buffer terrestrial ecosystems and marine ecosystems, mangroves are also beneficial from an economic point of them for charcoal, paper industry and extractive industries. The purpose of this study was to determine the density of trees in several blocks which are divided by year of planting, and knowing the extractive content of Rhizophora mucronata in three different ages, 5 years, 7 years and 10 years. Thus would be predicted potential extractive production in a mangrove forest. Data of vegetation analysis taken by making plots of 5 x 5 m at 3 different planting years, first determine the value of tree density (number of individuals each area), then taken samples of trees to be extracted. Extraction process is done by using a solvent of water, performed on 3 samples with different planting years, namely 2000, 2003, 2005, in each year of planting created 2 test. Results of the study showed the value of tree density in the range of 5-11 individuals each plot (25m ²). The density of trees each block of 10 years was 3,8 individuals / m² or 2618 individuals / hectare; the second block of 7 years 3.3 individuals/m or 2880 individuals/hectare, while the last block of 5 years, the value of its density is 3.7 individuals/m² or 2680 individuals/hectare. Results of extraction of mangrove bark were 18.88%; 14.04%, and 19.40% for 10 years, 7 years, and 5 years for respectivelly.

Kata Kunci : mangrove, ekstraktif, konservasi