Laporkan Masalah

ANALISIS KELEMBAGAAN HUTAN RAKYAT BERSERTIFIKAT LESTARI DI DESA ALASOMBO KECAMATAN WERU, KABUPATEN SUKOHARJO, PROVINSI JAWA TENGAH

RATIH ISWITASARI, Sahid

2011 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan bersertifikat lestari merupakan salah satu alternatif dalam mencapai visi pembanguanan hutan yaitu hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Desa Alasombo merupakan salah satu hutan rakyat bersertifikat lestari di kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Peningkatan keterlibatan masyarakat di Desa Alasombo dengan dibentuk KPHK (Kelompok Pelestari Hutan Kebayanan). Diperlukan kelembagaan yang fungsional dan mandiri dalam keberhasilan pengelolaan hutan rakyat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2010 dengan tujuan mengetahui sistem kelembagaan Desa Alasombo serta faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemandiriannya serta menganalisis kelembagaan dalam rangka pengembangkan kelembagaan. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode survai. Pengambilan data dengan teknik wawancara menggunakan alat bantu kuisioner. Data dianalisis dengan metode deskripti dan analisis Institutional Development Framework (IDF). IDF merupakan sebuah perangkat manajemen yang dirancang untuk mengevaluasi tingkat perkembangan suatu organisasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sistem kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan hutan rakyat bersertifikat lestari tidak berjalan optimal. Tingkat perkembangan kelembagaan dari hasil analisis IDF memiliki indeks 1,8 dan 51,28% komponen kelembagaan perlu pengembangan. Hal ini menunjukkan kelembagaan di Desa Alasombo masih pada tahap berkembang. Oleh karena itu, strategi untuk pengembangan kelembagaan tersebut antara lain: pengembangan sumberdaya manusia, pengembangan mekanisme manajemen, pengembangan usaha, dan pengembangan kemitraan.

Certified sustainable forest is one of the alternatives in achieving the vision of the development of forest, that is, sustainable forest and prosperous communities. Alasombo Village is one of the certified sustainable community forests in Sukoharjo regency, Central Java. The presence of KPHK shows the involvement of society in managing the forest. It is necessary to develop a functional and independence institutional in achieving a succesful community forest management. This research was conducted in October 2010 aimed at knowing the Village Alasombo institutional system and factors that influence the development, independence and institutional analysis in order to develop its instutional system. Survey is applied in this research. The data were analyzed by descriptive method and IDF. IDF is a set management designed to evaluate the level of development of the organization. The research shows that the public institutional system in a certified sustainable community forest management is not running optimally. The level of institutional development analyzed by the IDF has an index of 1.8 and 51.28% of the components need institutional development. This shows that the institutional in Alasombo Village is still in a developing stage. The strategies to develop the institutional are: human resources development, development of management mechanisms, business development, and partnership development.

Kata Kunci : kelembagaan, hutan rakyat bersertifikat lestari, IDF

  1. S1-2011-196420-abstract.pdf  
  2. S1-2011-196420-bibliography.pdf  
  3. S1-2011-196420-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2011-196420-title.pdf