KAJIAN JENIS BAMBU DI HUTAN WANAGAMA I, GUNUNG KIDUL
NUR AINI HASANAH, Wiyono, Dwi Tyaningsih Adriyanti
2011 | Skripsi | S1 KEHUTANANenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bambu, serta jumlah dan potensinya. Hal ini berkaitan dengan keberadaan bambu di Wanagama I yang memiliki nama lokal yang lebih dari satu, padahal ada kemungkinan bahwa nama ilmiahnya sama. Bambu tersebut sudah berkembangbiak dan membentuk rumpun sehingga menunjukkan bahwa bambu tersebut sudah ditanam dalam waktu yang cukup lama. Hal inilah yang mendasari perlunya mengetahui riwayat penanamannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan identifikasi, yang dilanjutkan dengan penghitungan jumlah buluh, serta penelusuran tentang riwayat penanamannya. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis bambu. Penghitungan jumlah dan penelusuran riwayat penanaman dimaksudkan untuk mengetahui jumlah dan potensi bambu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis bambu yang terdapat di Hutan Wanagama I adalah bambu tali / bambu apus (Gigantochloa apus), bambu hitam/ wulung (Gigantochloa atroviolacea), bambu duri ori (Bambusa arundinacea), bambu legi (Gigantochloa atter), bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu tutul (Bambusa vulgaris), dan bambu kuning / gading (Bambusa vulgaris). Bambu yang paling banyak dijumpai di Hutan Wanagama I adalah bambu duri ori yang terdapat di petak 13. Bambu di Hutan Wanagama I memiliki fungsi untuk mencegah pengikisan tanah dan menjadi tempat hinggap burung. Jadi, Bambu di Hutan Wanagama I memiliki potensi yang besar secara ekologis. Urutan jenis-jenis bambu dari yang paling banyak buluhnya adalah ori (52,25%), ampel (20,13%), apus (16,00%), hitam (5,99%), gading (2,72%), tutul (1,60%) dan legi (1,30%).
The study aimed at investigating the species, the number and the potentials of the bamboo in Wanagama I that had more than one local name though they might have the same scientific name. The bamboos have grown to be bamboo clusters. It indicated that they have long been planted. Therefore, it was necessary to investigate the planting history of the bamboos. It was conducted by identifying, calculating the number of the individual bamboos and tracing their planting history. The identification was made to find out the species of the bamboos. The calculation of the number of the bamboos and the tracing of their planing history were conducted to find out the number and the potential of the bamboos. The results of the study showed that the bamboos growing in Wanagama I forest were strap bamboos (Apus) (Gigantochloa apus), black bamboos (Wulung) (Gigantochloa atroviolacea), spine bamboos (Ori) (Bambusa arundinacea), Legi bamboos (Gigantochloa atter), Ampel bamboos (Bambusa vulgaris), Tutul bamboos (Bambusa vulgaris), and yellow bamboos (Gading) (Bambusa vulgaris). The most species found in Wanagama I forest was spine bamboos (Ori) and grew in 13 forest beds. The bamboos in Wanagama I forest functioned to prevent land erosion and to be birds nesting place. So, the bamboos in Wanagama I forest had huge potential ecologically. The bamboos were listed by their number as follows: Ori (52,25%), Ampel (20,13%), Apus (16,00%), black bamboos (5,99%), Gading (2,72%), Tutul (1,60%) and Legi (1,30%).
Kata Kunci : Jenis-jenis bambu, identifikasi, jumlah, potensi