TRANSISI DEMOGRAFI DAN PENGELUARAN PUBLIK PEMERINTAH DI SEKTOR PENDIDIKAN: INDONESIA 1980-2015

ACHMAD RIFA'I, Prof. Dr. Samsubar Saleh, M.Soc.Sc.

2018 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

Indonesia saat ini mengalami fase bonus demografi dimana hal ini ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif. Bagaimanapun juga, bonus demografi tidak datang begitu saja karena ada proses yang cukup panjang mendahuluinya, yaitu transisi demografi. Fertilitas dan mortalitas menjadi komponen penting dalam proses transisi demografi hingga mencapai fase window of opportunity. Meskipun demikian, fase yang saat ini dihadapi Indonesia selalu dikaitkan dengan target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Padahal, dalam mencapai hal tersebut diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang berkompeten dan terampil. Peran utama yang dilakukan pemerintah adalah melalui penyediaan anggaran pendidikan sebagai salah satu bentuk transmisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran dua komponen utama yaitu fertilitas dan mortalitas berpengaruh secara positif dan negatif signifikan terhadap pengeluaran publik pemerintah di sektor pendidikan. Lebih lanjut, usia produktif, usia non produktif, dan angka harapan hidup berpengaruh negatif, positif, dan positif signifikan terhadap pengeluaran publik pemerintah di sektor pendidikan secara berurutan. Penemuan ini memperkuat bahwa peran pemerintah dalam hal ini keberpihakan terhadap pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan sangat diperlukan dalam fase ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

Indonesia is currently experiencing a bonus demographic phase where it is characterized by a greater number of productive age compared to non-productive ages. However, the bonus demographics do not just come because there is a long enough process to precede them, namely the demographic transition. Fertility and mortality are important components in the demographic transition process until they reach the window of opportunity phase. Nevertheless, the phase currently faced by Indonesia has always been associated with high economic growth targets. In fact, this requires the readiness of competent and skilled human resources. The main role of the government is through the provision of education budgets as one form of transmission. The results indicated that the expenditure of the two main components namely fertility and mortality had a significant positive and negative effect on government public expenditure in the education sector. Furthermore, productive age, non-productive age, and life expectancy had a significant negative, positive, and positive effect on government public expenditure in the education sector respectively. This finding reinforced that the role of the government in this respect for the development of human resources through education is needed in this phase to achieve high and sustainable economic growth.

Kata Kunci : Transisi Demografi, Pengeluaran Publik Pemerintah di Sektor Pendidikan, ARDL/ Demographic Transition, Government Public Expenditure in Education Sector, ARDL