PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA SAWINGGRAI DISTRIK MEOS MANSUAR KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI PAPUA BARA
Laura Resti Kalsum, Lies Rahayu Wijayanti Faida, Kristiani Fajar Wianti
2012 | Skripsi | S1 KEHUTANANMasyarakat Sawinggrai memanfaatkan hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan melakukan perdagangan hasil hutan kayu. Semenjak hutan Pulau Gam ditetapkan menjadi hutan lindung terjadi pembatasan pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat, khususnya hasil hutan kayu. Hal ini menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat. Solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan tanpa harus memanfaatkan hasil hutan kayu adalah dengan meningkatkan pemanfaatan hasil hutan non kayu. Sejalan dengan hal tersebut pemanfaatan sumber daya alam juga harus memperhatikan prinsip kelestarian. Masyarakat Sawinggrai memiliki aturan adat dalam mengelola sumber daya alam secara lestari yang masih dipatuhi sampai saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat Sawinggrai serta kearifan yang dimiliki dalam pengelolaan sumber daya alam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi partisipatif dengan metode snow ball. Data yang diambil meliputi data jumlah penduduk, kondisi geografis, data kunjungan wisata, peta kawasan, data bentuk pemanfaatan hasil hutan. Bentuk pemanfaatan hasil hutan meliputi tujuan pemanfaatan, bagian yang dimanfaatkan, cara pemanfaatan, dan nilai ekonomi. Dari hasil penelitian diketahui bentuk-bentuk pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat Sawinggrai dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok tujuan pemanfaatan. Kelima tujuan tersebut adalah pemanfaatan hasil hutan untuk bahan obat, pemanfaatan hasil hutan untuk bahan pangan, pemanfaatan hasil hutan untuk barang kerajinan, pemanfaatan hasil hutan untuk meubel dan perahu serta pemanfaatan hasil hutan untuk atraksi wisata. Bagian yang dimanfaatkan meliputi buah, daun, getah, akar, batang, ranting,daging hewan dan obyek daya tarik wisata. Cara pemanfaatan meliputi pemanfaatan langsung dan dengan pengolahan sederhana. Berdasarkan nilai ekonomi dikategorikan menjadi subsisten dan komersial. Sejalan dengan hal tersebut kearifan lokal yang masil dianut oleh masyarakat terkait pengelolaan sumber daya alam adalah hutan adat berdasar marga dan sasi.
The Sawinggrai villagers has been using forest resources to provide their daily needs and trade some of them. However, when the forest in Gam island was established into protected forest, the using of forest resources, especially timber, became limited due to regulation, which directly affecting the local income. A solution for that problem is by minimalizing the usage of timber and focus to the non-timber resources instead, but still keeping up with sustainability principal. The Sawinggrai already has a local custom to manage the use of their nature resources that they still obey until today. The goal of this research is to observe their way and wisdom of managing their forest resources. The method used in this research is ethnography method. The method used in collected data is snow ball using depth interview and observation participation. Data which are collected including the amount of villagers, geography condition, tourism data, map of area, and usage of forest resources data. The observation includes the meaning of usage, the part of plant that being used, the way of using, and the economical values. From this research, it can be concluded that the usage of forest resoures by the Sawinggrai can be categorized into five groups based on its meaning, which are: for medicine, food, hand craft, furniture and boat, and tourist attraction. The part of plant that is being used are: fruits, leaves, saps, roots, trunks, branches, meat and tourist fascination. From the economical values, it can be categorized into commercial and non-commercial. And by the local wisdom, it can be grouped into local forest based on marga and sasi.
Kata Kunci : pemanfaatan sumberdaya hutan, kearifan lokal, pengelolaan sumber daya alam.