Laporkan Masalah

Ketertarikan Pekerja Sektor Informal Terhadap Program Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan (Studi Buruh Harian Lepas di Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SISKA PRATAMA PUTRI, Dr. Tri Winarni Soenarto Putri, S.U

2018 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Dewasa ini hal yang menjadi permasalahan adalah bagaimana memberikan jaminan sosial untuk pekerja sektor informal khusunya buruh harian lepas. Salah satu bentuk distribusi jaminan sosial adalah program yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Untuk menjadi keanggotan pada BPJS Ketenagakerjaan, setiap orang harus membayar premi yang telah ditentukan dan di bayarkan pada setiap bulannya. Jika dikaitan dengan buruh harian lepas, jenis pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang memiliki penghasilan tidak tetap sehingga sulit sekali untuk bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan. Menariknya di Desa Tamanan dengan persentase terbesar pekerjaan penduduknya adalah buruh harian lepas, desa ini ditunjuk sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat ketertarikan pekerja sektor informal khusunya buruh harian lepas terhadap program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah setempat, BPJS Ketenagakerjaan serta Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) terhadap sistem jaminan sosial Indonesia terutama pada program BPJS Ketenagakerjaan khususnya mengenai kepesertaan pekerja sektor informal. Teori pada penelitian ini dikemukakan oleh Abraham Maslow yaitu hierarki atau tata tingkat kebutuhan dengan lima tingkatan. Pemenuhan kebutuhan dari tingkat terendah yaitu kebutuhan faali, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini berlokasi di Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai pengembangan ilmu sistem jaminan sosial di Indonesia khususnya program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja sektor Informal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumen serta kepustakaan. Temuan dalam penelitian ini yaitu pertama, keikutsertaan buruh harian lepas di Desa Tamanan di motivasi oleh kebutuhan rasa aman ketika menjalani kehidupan sehari hari. Kedua, peran dari pemerintah setempat dan agen perisasi merupakan salah faktor keikutsertaan buruh harian lepas. Ketiga, adanya motivasi reaktif dari buruh harian lepas dalam pemenuhan kebutuhan jaminan sosial yang tidak dapat dipenuhi dari lingkungan dikarenakan kurangnya modal sosial masyarakat setempat. Program BPJS Ketenagakerjaan sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial. Program BPJS Ketenagakerjaan penting bagi pekerja, tiga dari empat program BPJS TK dapat di akses oleh buruh harian lepas sebagai pekerja bukan penerima upah/ pekerja sektor informal. Kepesertaan buruh harian lepas di Tamanan cukup tinggi, 2400 buruh harian lepas telah terdaftar dan 541 buruh harian lepas menjadi kepsertaan aktif pada bulan September 2018.

Today the problem is how to provide social for informal sector workers especially freelance laborers. One form of distribution is a program implemented by BPJS Ketenagakerjaan. To become a member of the BPJS Ketenagakerjaan, each person must pay the premium that has been set and paid for each month. If it is related to freelance laborers, this type of work is a job that cannot be difficult to join BPJS Ketenagakerjaan. Interestingly in Tamanan Village with the largest percentage of the population's work being freelance laborers, this village was designated as a Labor Social Security Awareness Village. Therefore the aim is to see the interest of informal sector workers, especially freelance laborers towards the social, BPJS Ketenagakerjaan program. This research is expected to be used as materials for citizens, the BPJS Ketenagakerjaan and the National Social Security Council (DJSN) on the Indonesian social sector system, especially in the BPJS Ketenagakerjaan program specifically for the participation of the informal worker sector. The theory in this study was proposed by Abraham Maslow, namely the hierarchy or level of needs with five levels. Fulfillment of needs from the lower levels such as physiological needs, security needs, social needs, self-financing needs, and self-actualization needs. The method used in this research is descriptive qualitative method. Research location in Tamanan Village, Banguntapan District, Bantul Regency. The benefits of this research are as an information system development in Indonesia, especially the BPJS Ketenagakerjaan program for informal sector workers. The type of data used in this study is primary data and secondary data. Data collection techniques using, interviews and documents and literature. The findings in this study are first, the participation of freelance laborers in Tamanan Village is motivated by the need for a sense of security compilation. Secondly, the role of the local government and licensing agents that are carried out by many factors is the participation of casual daily workers. Third, there is motivation from freelance laborers in meeting the needs that cannot be accessed from the environment caused by the social capital of the local community. The BPJS Ketenagakerjaan program is a manifestation of the government's responsibility to provide social frequencies. The BPJS Ketenagakerjaan program is important for workers, three of the four BPJS Ketenagakerjaan programs can be accessed by freelance laborers as non-wage earners / informal sector workers. The participation of freelance laborers in Tamanan is quite high, 2400 freelance laborers have been registered and 541 freelance laborers become active participation in September 2018.

Kata Kunci : Ketertarikan, Pekerja Sektor Informal, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Buruh Harian Lepas / Interest, Informal Sector Workers, Social Security, BPJS Ketenagakerjaan, Freelance Laborers

  1. S1-2018-384247-abstract.pdf  
  2. S1-2018-384247-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-384247-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-384247-title.pdf