Laporkan Masalah

MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (Studi di UKM Kerajinan Bambu Dusun Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman)

IFTIYAH RAHLIFIYANI, Ibnu Wahid Fakhrudin Azis, STP., MT. ; Dr. Kuncoro Harto Widodo, STP., M.Eng.

2018 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Rantai pasok merupakan suatu hal yang penting dalam industri kerajinan anyaman bambu. Bambu sebagai komoditas agro yang memiliki karakteristik khusus tentu dalam pemenuhan pasokannya tidak dapat terlepas dari terjadinya suatu risiko rantai pasok. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menilai risiko dan agen risiko rantai pasok yang terjadi di UKM kerajinan bambu Dusun Brajan dan menentukan usulan tindakan untuk mitigasi risiko yang muncul dalam aktivitas rantai pasok di UKM kerajinan bambu Dusun Brajan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner kepada risk owner sebagai narasumber. Metode yang digunakan yaitu house of risk tahapan 1 untuk menentukan agen risiko mana yang harus diberi prioritas tindakan pencegahan dan house of risk tahapan 2 untuk memberikan prioritas pada tindakan yang dianggap paling efektif. Pemetaan risiko dilakukan berdasarkan proses bisnis pada dimensi Supply Chain Operations Reference (SCOR) model 11 level 1 sedangkan penentuan prioritas agen risiko menggunakan analisis pareto. Berdasarkan hasil penelitian di UKM kerajinan bambu Dusun Brajan teridentifikasi sebanyak 23 kejadian risiko dan 24 agen risiko. Agen risiko yang menjadi prioritas dengan total presentasi kumulatif ARP 77,38% adalah faktor cuaca, keterbatasan kreatifitas pekerja, pesanan mendadak dari pelanggan, pekerja kurang teliti, kualitas bahan baku kurang baik, pengawetan tidak sempurna, kesalahan pada proses produksi. Tindakan mitigasi yang diusulkan dengan urutan tindakan yang paling efektif adalah Memperhatikan mangsa/musim penebangan, Memilih usia bambu yang tepat, Penanganan pasca panen, Evaluasi pengrajin, Menerapkan reward dan punishment, Membuat standarisasi mutu untuk pengrajin, Penerapan teknologi oven, Mengikutin pelatihan yang diadakan oleh dinas/lembaga terkait, Menerapkan quality qontrol, Memperluas kerjasama dengan pengrajin, Menerapkan aturan dengan konsumen untuk batas minimum waktu pemesanan, Update informasi mengenai model-model baru via pameran atau internet.

The supply chains is important thing in the bamboo handicrafts industry process. Bamboo agrocomodity has different characteristics in the aspect of production, The fulfillment of supply in bamboo production material is very dependent on the existence of supply chain risks. The purpose of study was to identify and assess the existence of risk and supply chain risk agents in bamboo handicraft small and medium enterprises (SMEs) and determine proposed actions for risk mitigation in supply chain activities in bamboo handicrafts on Brajan Village, Sleman Regency, Yogyakarta. Data collection methods used observation, interviewing and questionnaire to the risk owner as a key respondent. The method used is House of Risk step 1 to determine risk agents that are given priority prevention and House of Risk step 2 to give priority to action that are considered most effective. Risk mapping has been carried out based on business processes with measurement on the dimension of Supply Chain Operations Reference (SCOR) model 11 level 1 while prioritizing risk agents using Pareto analysis. Based on the results of research in small and medium enterprises (SMEs) Bamboo Crafts in Brajan Village, 23 risk events and 24 risk agents have been identified. Risk agents with priority values by a Total Cumulative Presentation (ARP) of 77.38% are weather, lack of creativity of workers, order from customers, inaccurate workers, poor quality of raw materials, imperfect preservation, error in the production process. Mitigation action proposed with the most effective form of action sequence is to monitor the bamboo harvesting schedule, selection of appropriate bamboo age, post-harvest handling, craftsman evaluation, implementation of reward and punishment system, making quality standardization for craftsmen, utilization of oven technology / dryer, training participation held by related agencies / institutions, Implementation of quality control, expansion of cooperation with craftsmen, Application of rules with consumers for minimum order deadline, updating information about new forms through exhibitions or the internet.

Kata Kunci : Risiko rantai pasok, House of risk, Mitigasi.

  1. S1-2018-363981-abstract.pdf  
  2. S1-2018-363981-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-363981-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-363981-title.pdf