KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SERTA NILAI KONSERVASI BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN PERKOTAAN DI KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
Febri Anggriawan Widodo, Subeno, Mukhlison
2012 | Skripsi | S1 KEHUTANANKawasan perkotaan memiliki berbagai macam penggunaan lahan yang tertuang dalam pola ruang perkotaan. Kecenderungan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) yang menitikberatkan segi antroposentris dengan kata lain lebih mengedepankan aspek sosial ekonomi yang dicirikan dengan pesatnya pembangunan fisik baik sarana maupun prasarana menimbulkan efek terhadap satwa liar dan keanekaragaman hayati didalamnya. Salah satunya adalah satwa burung yang juga dapat dijadikan sebagai bioindikator terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai keanekaragaman, komposisi dan kesamaan jenis burung serta nilai konservasi di berbagai penggunaan lahan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilakukan pada 8 Klaster Sampel menggunakan Point Count’s dan perhitungannya menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon – Wiener serta Conservation Value Index (CVI) untuk perhitungan nilai konservasi. Indeks Bray – Curtis untuk kesamaan jenis. Nilai keanekaragaman jenis burung pada berbagai penggunaan lahan secara keseluruhan termasuk kategori sedang. Komposisi jenis burung dari kawasan perkotaan terdiri atas 32 jenis dari 19 famili total jumlahnya sebanyak 3128 ekor. Lokasi yang memiliki nilai kesamaan yang paling kecil yaitu antara Klaster Pemukiman dan Klaster Industri dengan nilai kesamaan antara kedua lokasi tersebut adalah 34,8993% dengan jarak sebesar 65,1006%. Sementara lokasi dengan nilai kesamaan paling besar yaitu antara Klaster Ruang Terbuka Hijau dan Klaster Pemukiman dengan nilai kesamaan antara kedua lokasi tersebut adalah 80% dengan jarak sebesar 20%. Nilai Konservasinya bervariasi, kategori rendah yaitu Klaster Industri, Klaster Hutan Kota, dan Sub Klaster Bisnis dan Toko; kategori sedang yaitu Klaster Pemukiman, Klaster Ruang TerbukaHijau, Sub Klaster Jasa dan Pemerintah; dan yang berkategori tinggi yaitu Klaster Jalur Hijau, Klaster Budidaya Pertanian, dan Klaster Jalur Biru. Pengaruh faktor habitat pada penggunaan lahan perkotaan didasarkan pada indikator aktifitas dan padatnya pembangunan serta penggunaan lahan. Faktor habitat yang berpengaruh terhadap perjumpaan satwa burung pada kawasan yang padat adalah jumlah tiang sebesar 2,097, volume tajuk pohon sebesar 0,026, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sebesar 3,235, dan Suhu sebesar 0,222. Sedangkan pada kawasan yang jarang penggunaan lahannya, faktor habitat tidak berpengaruh terhadap kehadiran satwa burung.
ABSTRACT Urban areas have a variety of landuse contained in the pattern of urban space. Tendency of the City Spatial Planning (RTRWK) focuses on anthropocentric terms. It means to put forward the social aspect which is characterized by rapid economic development. Both physical facilities and infrastructure impact on wildlife and biodiversity inside. One of wildlife is birds can also be used as bioindicator to the quality of the environment. The aims of this study are to determine the value of diversity, and similarity of bird species composition and conservation value in varians land use in Kota District of the Kudus City. The research was conducted in 8 Cluster Samples using Point Count’s method and the diversity of birds calculate using the Shannon – Wiener Diversity Index, Conservation value Index (CVI) use for the calculation of the value of conservation. Bray – Curtis Index for similarity species. Diversity value of birds at overall land use showed medium category. Composition of bird species at urban area is 32 species which consist of 19 families and have 3128 individu. The smallest value of similarity was showed between the Residential Cluster and Industries Cluster. The value is 34,8993% with a distance 65,1006%. While the location which the highest similarity was showed between the Green Open Space Cluster and the Residential Cluster. Both of locations have value is 80% with a distance 20%. Conservation Value is also varies, the low value category is the Industrial Cluster, Urban Forest Cluster, Business and Shops Sub – Cluster; medium category is the Residential Cluster, Open Green Space Cluster, Centre of Services and Government Sub – Cluster; and the Green Line Cluster, Agriculture Cluster, and Blue Line Cluster have the highest category. The influence of habitat factors on urban land use based on indicators of activity and density of building and more land use. Habitat factors that affect the birds encounter in the dense region are number of poles (2,097); the tree canopy volume (0,026); the Coefficient of Floor Building (3,235); and the temperature (0,222). While in the area that land use is rare, habitat factors do not affect the presence of birds.
Kata Kunci : kawasan perkotaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, burung perkotaan, bioindikator, klaster sampel.