Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Remaja Putri dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di MAN 1 Yogyakarta
FLASHY NURUL, dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H., M.Kes.; Mumtihana Muchlis, SST., M.Kes
2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVLatar belakang: Anemia defisiensi besi masih menjadi masalah gangguan nutrisi di berbagai negara. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi anemia terutama pada remaja putri adalah dengan memberikan tablet tambah darah secara gratis melalui sekolah. MAN 1 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang menerima suplementasi tablet tambah darah. Namun, tingkat kepatuhan minum tablet tambah darah masih rendah, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan: Mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan remaja putri dalam meminum tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasi menggunakan kuesioner dan Kartu Catatan Minum Tablet Tambah Darah. Subjek dalam penelitian ini adalah 100 remaja putri di MAN 1 Yogyakarta yang mengikuti program pemberian tablet tambah darah. Analisis yang dilakukan adalah uji chi-square dan uji regresi logistik ganda. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kepatuhan remaja putri dalam minum tablet tambah darah yaitu 30%. Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui faktor predisposisi dan faktor pendukung tidak memiliki hubungan signifikan, seperti umur (p = 0,729), penerimaan terhadap karakteristik tablet tambah darah (p = 0,274), dan efek samping (p = 0,166), sedangkan faktor pendorong dukungan (p = 0,000) memiliki hubungan yang signifikan dan merupakan faktor paling berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan minum tablet tambah darah. Kesimpulan: Tingkat kepatuhan minum tablet tambah darah pada remaja putri masih rendah. Kurangnya dukungan dapat meningkatkan risiko tidak patuh dalam meminum tablet tambah darah pada remaja putri. Kata kunci: Anemia, tablet tambah darah, remaja putri, kepatuhan
Background: Iron-deficiency anemia still become a nutritional problems in various country. One of the solution to reduce anemia in adolescent girls which the government held was iron supplementation programme. MAN 1 Yogyakarta is one of the school that accept iron supplementation programme. However, the adherence rate in that school was still low. Factors that may influence on adherence need to be eximined. Objectives: To examine factors influencing adherence on iron supplementation in adolescent girls. Methodology: This study was an observational study using quessionare and monitoring cards on taking iron tablets. The subjects were 100 adolescent girls in MAN 1 Yogyakarta. The chi-square test and binary logistic regression were used for the statistical analysis. Results: The findings showed an adherence rate of 30%. The chi-square test revealed that predisposing and enabling factors was not significant related to adherence, such as age (p = 0,729), the acceptability of iron charactheristic (p = 0,274), and sides effect (p = 0,166). The reinforcing factor (support from friends, family, and the teacher) known to be the most dominant factor to adherence of iron supplementation in adolescent girls showed by the binary logistic regression p < .05. Conclution: The adherence rate in this study was low. Lack of support during iron supplementation can increased non-adherence in adolescent girls. Keyword: Anemia, iron supplementation, adolescent girls, adherence
Kata Kunci : Anemia, tablet tambah darah, remaja putri, kepatuhan, iron supplementation, adolescent girls, adherence