Efektifitas Konseling Kesehatan Reproduksi Dalam Program Bimbingan Perkawinan terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Pasangan Calon Pengantin

SOLIKHAH MAULIDA D H, Mumtihana Muchlis, S. ST., M.Kes.;Drs. Zulaela, Dipl.Med.Stats., M.Si

2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

ABSTRAK Status kesehatan perempuan di Indonesia saat ini masih rendah, salah satunya ditandai dengan 68% kasus AIDS terjadi pada perempuan dan ibu hamil dengan HIV 2061 kasus. Untuk itu pemerintah mengupayakan sebuah program melalui pendekatan kepada keluarga dengan sasaran pasangan calon pengantin. Bimbingan perkawinan adalah program pembinaan kepada pasangan calon pengantin yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat berupa materi membina keluarga secara agamis dan psikologis, serta materi kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas konseling kesehatan reproduksi dalam program bimbingan perkawinan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi pasangan calon pengantin. Desain penelitian menggunakan quasy experimental pretest and posttest with control group design. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling sebanyak masing-masing 26 pasangan calon pengantin pada kelompok perlakuan (Bimbingan Perkawinan di KUA Berbah) dan kelompok kontrol (kunjungan pranikah di KUA Pakem). Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney Test. Perubahan nilai rerata tingkat pengetahuan pada kelompok perlakuan mengalami kenaikan sebesar 1,27 dan pada kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 0,04. Perubahan nilai rerata sikap pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mengalami kenaikan sebesar 7,12 dan 5,39. Hasil uji beda yaitu nilai p value pada variabel tingkat pengetahuan 0,001<0,05 dan sikap 0,686>0,05. Dapat disimpulkan bahwa konseling kesehatan reproduksi dalam program bimbingan perkawinan efektif meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan tidak efektif terhadap peningkatan sikap kesehatan reproduksi pasangan calon pengantin.

ABSTACT Women's health status in Indonesia is still low, one of which is characterized by 68% of AIDS cases occurring in women and pregnant women with 2061 HIV cases. For this reason, the government strives for a program by approaching families with the target of the bride and groom pair. Marriage guidance is a coaching program for the bride and groom couples organized by the Ministry of Religion in an effort to improve the standard of living of the community in the form of religious and psychological fostering family materials, as well as reproductive health materials. The purpose of this study was to determine the effectiveness of reproductive health counseling in marriage guidance programs on the level of knowledge and attitudes of reproductive health of bride and groom couples. The study design used experimental pretest and posttest quasy with control group design. The sampling technique was consecutive sampling as many as 26 pairs of brides in the treatment group (KUA Berbah Marriage Guidance) and the control group (premarital visit at KUA Pakem). Data analysis with Wilcoxon test and Mann Whitney Test. Changes in the mean value of the level of knowledge in the treatment group increased by 1.27 and in the control group decreased by 0.04 and changes in the mean value of the attitude in the treatment and control groups increased by 7.12 and 5.39. The result of the different test was the value of p value on the variable level of knowledge 0.001 <0.05 and attitude of 0.686> 0.05. It can be concluded that reproductive health counseling in marriage guidance programs was effective in increasing the knowledge of reproductive health of bride and groom couples, and was not effective in increasing the attitudes of reproductive health of bride and groom couples.

Kata Kunci : Bimbingan perkawinan, kesehatan reproduksi, pasangan calon pengantin, kunjungan pranikah