BIOGRAFI CORNELIA "CORRY" VAN STENUS 1947-2006
NURUL AZIZAH, Uji Nugroho Winardi, S.S., M.A.
2018 | Skripsi | S1 SEJARAHPenelitian ini membahas mengenai Biografi Cornelia "Corry" Van Senus 1947-2006. Penelitian ini didasarkan pada argumen bahwa tulisan-tulisan mengenai pemberontakan seringkali sangat maskulin. Cerita mengenai perempuan hanya muncul sebagai pelengkap dan mereka hadir sebagai korban dari pemberontakan. Tulisan ini hadir untuk menceritakan mengenai Cornelia "Corry" Van Senus yang lebih dikenal sebagai mami Corry, yang merupakan istri kedua dari Kahar Muzakkar, tokoh utama pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan. Fokus utama yang dikaji adalah latar belakang keluarga, sosial dan pendidikan, Cornelia �Corry� Van Senus, kehidupannya saat pemberontakan Kahar Mudzakkar terjadi dan peranannya dalam gerakan tersebut dan yang terakhir yakni kehidupannya setelah pemberontakan Kahar Muzakkar selesai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah dengan mengumpulkan fakta-fakta dari berbagai sumber sejarah, yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer diperoleh dari hasil wawancara dengan keluarga Corry Van Stenus, arsip pribadi maupun arsip terbitan pemerintah, koran, majalah. Sedangkan untuk sumber sekunder dipergunakan buku, skripsi, tesis dan juga internet yang memiliki keterkaitan dengan tema tulisan. Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa setelah menikah, Corry mengalami perubahan identitas dari perempuan indo-kristen menjadi �Srikandy Islam�. Saat pemberontakan Kahar berlangsung, ia tidak hanya bergerak dalam ranah domestik sebagai istri dan ibu namun juga aktif dalam politik dan pergerakan suaminya. Setelah pemberontakan Kahar selesai, Corry dikirim kembali ke keluarganya di Klaten, ia menjalin hubungan baik dengan pejabat, pengusaha dan petinggi militer asal Sulawesi Selatan yang berada di Jawa dan juga keluarga besar Kahar di Sulawesi. Di tahun 1978 ia bersama anak-anaknya pindah ke ibu kota. Corry kemudian menghabiskan masa tuanya dengan berkumpul bersama anak-anak dan cucunya di Depok.
This study is about The Biography of Cornelia "Corry" Van Senus: 1947-2006. This research is based on the argument that rebellion studies are often very masculine. Women only appear as a complement and or as the victims of the rebellion. This research is presenting Cornelia "Corry" Van Senus, better known as Mami Corry, the second wife of Kahar Muzakkar, the main character of the DI / TII rebellion in South Sulawesi. The main focus of the study was her family, social, educational background, her life when the rebellion happened, her role in the rebellion and her life after the rebellion was over. This research was conducted by historical methods, using primary sources and secondary sources. The primary sources were interviews with the Corry Van Stenus family, family archives, government publication archives, newspapers, and magazines. The secondary sources were books, thesises, and internet articles which are related to the study. Based on this study, after the marriage, Corry experienced a change in her identity from Indo-Christian women to "Srikandi Islam". When the rebellion broke out, she wasn't only engaged in the domestic realm as a wife and a mother but was also active in the politics and movement. After the rebellion died out, Corry was sent back to his family in Klaten. She then established good relations with government, businessmen, and military officials from South Sulawesi who stayed in Java and also with Kahar's family in Sulawesi. In 1978, she and her children moved to the capital, and then Corry spent her time with her children and grandchildren in Depok.
Kata Kunci : biografi, perempuan, Cornelia "Corry" Van Stenus, Pemberontakan Kahar Muzakkar