PENENTUAN UMUR TEBANG PADA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DI DESA KEDUNGKERIS KECAMATAN NGLIPAR KABUPATEN GUNUNG KIDUL
KRISTIAN DWI CAHYO, Wahyu Tri Widayanti, Rohman
2012 | Skripsi | S1 KEHUTANANINTISARI Penelitian dilakukan di hutan rakyat Desa Kedungkeris. Pengaturan hasil hutan yang dilakukan di desa ini adalah dengan sistem tebang butuh. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi umur tebang, (2) umur tebang yang diterapkan di Desa Kedungkeris, dan (3) alasan penebangan yang dilakukan masyarakat Desa Kedungkeris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode survey. Pemilihan responden yang dijadikan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 35 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15 for windows untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat dengan umur tebang yang diterapkan. Penentuan umur tebang dilakukan dengan perhitungan rerata umur tebang dari jenis jati, mahoni dan akasia. Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kedungkeris menebang pohon ketika mereka membutuhkan dan umur tebang pohon tidak dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi masyarakatnya. Rerata umur tebang yang diterapkan oleh petani hutan rakyat di Desa Kedungkeris untuk setiap jenis adalah sebagai berikut : jenis jati memiliki rerata umur tebang 24 tahun, jenis mahoni memiliki rerata umur tebang 19 tahun, dan jenis akasia memiliki rerata umur tebang 16 tahun. Rerata umur tebang diatas merupakan umur tebang yang diterapkan masyarakat dalam penebangan pohon untuk pemenuhan kebutuhan atau dapat dikatakan sebagai “daur butuh”. Kebutuhan penebangan pohon di Desa Kedungkeris antara lain untuk konstruksi bangunan, biaya sekolah, membeli tanah/lahan, dan kebutuhan sehari-hari.
Research conducted at the community forest in Kedungkeris Village. Forest yield regulation was used in this village with “tebang butuh” system. The goals of this research are to find (1) the factors which relation with rotation, (2) rotation that applied in Kedungkeris Village, and (3) the reason of logging that used by Kedungkeris Village. The method which used in this research is with survey method. Respondents selection was used purposive sampling method that 35 respondents selected. Data analysis use SPSS 15 for windows software to find community socioeconomic factors and rotation relationship. Rotation determination in this village is done by calculating rotation mean from teak, mahogany, and acacia species. Analysis result shows that Kedungkeris Villagers cut down trees when they was needed and rotation was not effected by community socioeconomic factors. The rotation of each species in Kedungkeris Village are : 24 years for teak species, 19 years for mahogany species, and 16 years for acacia species. Rotation on “tebang butuh” can be called “daur butuh”. “Tebang butuh” in Kedungkeris Village are for construction, education, purchase land, and daily needs.
Kata Kunci : umur tebang, hutan rakyat, tebang butuh