Laporkan Masalah

Kafe Sebagai Ruang Pertemanan (Studi Kasus di Bjongngopi Nologaten Yogyakarta)

INTAN KUSUMA NINGRUM, Dr. Setiadi, M.Si

2018 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai kota pelajar karena menjamurnya universitas yang juga merupakan salah satu daya tarik bagi masyarakat luar kota Jogja untuk datang dan melanjutkan pendidikannya di kota ini. Banyaknya pendatang yang kemudian menetap baik dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang untuk melanjutkan pendidikannya ataupun mengadu nasib menyebabkan keberagaman dari segi etnis, status, maupun kelas sosialnya. Hal ini juga berdampak pada pesatnya perkembangan pembangunan di kota Jogja. Terbukti dengan menjamurnya pembangunan hotel, apartemen, mall, dan rumah kost untuk sekiranya dapat menjamu para tamu yang terus berdatangan. Tak mau kalah, kafe pun dirasa dapat ditemui di setiap sudut Jogja. Kita dapat menemui kafe dengan pangsa pasar menengah ke bawah, menengah, maupun kalangan atas. Kafe saat ini bukan hanya merupakan tempat untuk duduk menikmati kopi baik sendiri maupun bersama dengan teman-teman. Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini di mana masyarakat dirasa seakan tidak memiliki batas antara dunia nyata maupun dunia maya, kafe pun didesain sesuai dengan perkembangan yang ada. Tersedianya fasilitas-fasilitas yang memadai bagi konsumennya untuk dapat ����¯�¿�½������¢������¯������¿������½������¯������¿������½menikmati kafe����¯�¿�½������¢������¯������¿������½������¯������¿������½ tersebut disinyalir dapat menggeser kebiasaan masyarakat kota Jogja yang sering menghabiskan waktunya untuk nongkrong yang tadinya sering bersama teman dan berinteraksi secara langsung menjadi sibuk dengan berjejaring sendiri dan membuat batasan privasi antar individu maupun kelompok menjadi lebih kokoh. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2017 hingga bulan Mei 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses terbetuknya ruang privasi dalam kafe dan mengapa sebuah kafe dapat memfasilitasi dalam rekonstruksi ruang privasi. Penelitian ini dilaksanakan di Bjongngopi, sebuah kafe yang terletak di daerah Nologaten Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan metode observasi partisipasi dan wawancara mendalam kepada pengunjung kafe, pemilik, serta pengelola kafe.

Yogyakarta, a city known as the City of Students because of many universities that are also one of the attractions for foreigner to come and continue to come their study in this city. The number of comers who come then settled for a long or short period of time, for continue their study or find a job causes the diversity in terms of ethnicity, status, or social class. It also affects the rapid headway development in Yogyakarta. As the proof, the growth of hotels, apartments, and dormitories development to providing the facilities for the comers. Not to be outdone, cafe also can be found almost everywhere. We can find the lower-middle-market-share cafe to the high-market-share cafe. Cafe nowadays is not only a place where we can sit and zip the coffe. As the time goes by, society seems to have no boundary between the real and virtual world, cafe was designed in accordance with the development that occured. The availability of adequate facilities for the consuments to ����¯�¿�½������¢������¯������¿������½������¯������¿������½enjoy the cafe����¯�¿�½������¢������¯������¿������½������¯������¿������½ allegedly can shift the habit of Yogyakarta people who often spend time to hang out that was with friends and interact directly, to be busy with their own selves and make the privacy boundary between each person or each groups even stronger. This study begins from March 2017 until May 2018. The objectives of this study are to understand the process of how the private space is formed and why a caf����¯�¿�½���¯���¿���½����¯�¿�½������© can facilitated in reconstructing private space. This study was held at Bjongngopi, a cafe palced in Nologaten Yogyakarta. Using qualitative research methid with observation participant and in- depth interview to the owner, consumer, and worker in the cafe.

Kata Kunci : Kata kunci: masyarakat konsumsi, ruang privasi, kafe, gaya hidup

  1. S1-2018-312149-abstract.pdf  
  2. S1-2018-312149-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-312149-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-312149-title.pdf