TUNGAU DEBU RUMAH (TDR) ANGGOTA ORDO ACARIFORMES DI AREA KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PRAMESTRI WINDASWARI, Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes.

2018 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Tungau Debu Rumah (TDR) merupakan merupakan aeroallergen yang dapat ditemukan di berbagai bagian rumah perkotaan antara lain kasur, sudut ruangan, jendela dan dinding, dan perabot kantor/ATK. Faktor risiko tersebut mempengaruhi angka prevalensi TDR. Tungau Debu Rumah merupakan salah satu anggota dari Ordo Acarina yang berperan penting dalam bidang medis karena menjadi pemicu utama reaksi alergi penderita asma, rinitis, konjungtivis, dan dermatitis atopik. Keberadaan TDR ini akan diambil sampel debu pada Area Kampus Universitas Gadjah Mada. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari jenis dan kepadatan populasi TDR dan faktor-faktor yang mempengaruhi jenis dan kepadatan populasi TDR di Area Kampus Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari-Februari 2018. Pengambilan sampel debu di 8 Fakultas UGM (Ilmu Budaya, Hukum, Biologi, MIPA, Kedokteran Gigi, Farmasi, Teknik Mesin dan Teknik Industri) dan 2 Sekolah Vokasi (Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Bisnis dan Departemen Teknik Mesin) Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiap Fakultas diambil 3 titik sampel debu yaitu Ruang Administrasi, Ruang Kelas, dan Gudang dengan menggunakan vacuum cleaner .Debu dimasukkan dalam kantong plastik transparan (ziplock) serta diberi label lokasi dan tanggal pengambilannya. Debu dimasukkan di corong Tullgreen. Preparasi Preparat TDR yang telah dibuat diamati menggukan mikroskop cahaya, diidentifikasi menggunakan Kunci Krantz (1978). Hasil yang diperoleh yaitu ada 7 Genus dengan kemelimpahan masing-masing yaitu Cheyletus (16,40%), Tyrophagus (9,29%), Glycyphagus(40,44%), Carpoglyphus(6,55%), Tarsonemus (4,92%), Acarus (14,75%) dan Blomia (7,65%). Genus yang paling banyak ditemukan adalah Glycyphagus dengan kemelimpahan 40,44%. Faktor suhu, kelembaban dan ketersediaan makan berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan populasi TDR.

House Dust Mites is an aeroallergen that can be found in various parts of urban homes such as mattresses, corner of rooms, windows and walls, and office furniture / ATK so that these risk factors influence the House Dust Mites prevalence rate. House Dust Mite is a member of the Order of Acarina which plays an important role in the medical field for being the main trigger of allergic reactions of people with asthma, rhinitis, conjunctivis, and atopic dermatitis. The existence of this House Dust Mites will be sampled dust in the Campus Area of Gadjah Mada University. The purpose of this study was to study the type and density of House Dust Mites populations and the factors affecting the type and population density of House Dust Mites in the Campus Area of Gadjah Mada University. This research was conducted in January-February 2018. Dust sampling at 8 Faculty of Gadjah Mada University (Cultural science, Law, Biology, Mathematics and Natural Science, Dentistry, Pharmacy, Mechanical Engineering and Industrial Engineering) and 2 Gadjah Mada Vocational Schools (Department of Languages Arts and Business Management and Department of Mechanical Engineering) Yogyakarta (DIY). Taken 3 point of dust sample that is Administration Room, Classroom, and Warehouse in each faculty by using vacuum cleaner. The dust put in transparent plastic bag (ziplock) and labeled location and date of its taking. The dust is inserted in the Tullgreen Tornado. Preparation House Dust Mites that has been made observed in the form of a light microscope, identified using the Krantz Key (1978). The results obtained are 7 Genus with abundance respectively Cheyletus (16,40%) Tyrophagus (9,29%), Glycyphagus (40,44%), Carpoglyphus (6,55%), Tarsonemus (4,92%), Acarus (14,75%) and Blomia (7,65 %). The most commonly found genus is Glycyphagus with an abundance of 40,44%. Temperature, humidity and feeding factors have an effect on increasing the growth and development of House Dust Mites populations.

Kata Kunci : Tungau Debu Rumah, jenis, kemelimpahan, kepadatan, Kampus UGM