PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA DAERAH PADA PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK USIA 9-10 TAHUN (Kajian pada Siswa SDN 1 dan 3 Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah)
VIKRI EKA PAHLAWANINGTIASTIANTO, Drg. Ignatius Sulistyo J. M.Kes., Sp.KGA; drg. Indra Bramanti, M.Sc., Sp.KGA
2018 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGISalah satu upaya yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perlu memperhatikan penggunaan bahasa yang sesuai dengan kelompok sasaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah pada penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak usia 9-10 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan pretest-posttest control group design. Subjek penelitian berjumlah 38 anak, usia 8 tahun 6 bulan hingga 10 tahun 5 bulan, dikelompokkan menjadi 2 kelompok (Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah) secara random. Pelaksanaan pretest dilakukan pada hari pertama, dilanjutkan penyuluhan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah yang dilakukan pada hari pertama dan ketiga, kemudian pelaksanaan posttest pada hari keempat. Pengaruh penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah pada penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dianalisis dengan Uji Paired Samples t-test. Perbedaan pengaruh antara dua kelompok dianalisis dengan Uji Independent Samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak (p<0,05). Peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak antara kelompok Bahasa Indonesia (3,386±2,872) dan kelompok Bahasa Daerah (3,895±2,105) tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah pada penyuluhan memiliki pengaruh yang sama dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak usia 9-10 tahun.
One of the efforts to improve dental and oral health knowledge in children is to conduct dental and oral health education. In conducting dental and oral health education, it is necessary to pay attention to the use of appropriate language for children as the target group. The purpose of this study was to determine the differences in the effect of using Indonesian Language and Regional Language on counseling on the level of dental and oral health knowledge of children aged 9-10 year-old. This type od research is a quasi-experimental study with a pretest posttest control group design. Research subjects were 38 children, aged 8 years 6 months to 10 years 5 months, grouped into 2 groups (Indonesian Language and Regional Language) randomly. The pretest was carried out on the 1st day, followed by dental and oral health education using Indonesian Language and Regional Language which were conducted on the 1st and 3rd day, then the posttest was held on the 4th day. The effect of using indonesian Language and Regional Language on counseling on the level of dental and oral health knowledge of children was analyzed by Paired Samples T-Test. The difference of effect between two groups was analyzed by Independent Samples T-Test. The results of the study show that the use of Indonesian Language and Regional Lenguage can improve the dental and oral health health knowledge of children (p<0,05). There is no significant difference (p>0,05) in children's dental health knowledge between Indonesian Language groups (3,386±2,872) and Regional Language groups (3,895±2,105). The conclusion of this study is that the use of Indonesian Language and Regional Language in counseling has the same effect in increasing the dental and oral health knowledge of children aged 9-10 years-old.
Kata Kunci : penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, bahasa, pengetahuan, anak usia 9-10 tahun./dental and oral health education, language, knowledge, children aged 9-10 years-old.