Laporkan Masalah

Taksonomi Kanon 'Ikan' dalam Bahasa Tidung: Studi Etnolinguistik

DWI CAHYONO AJI, Dr. Suhandano, M.A. / Dr. Inyo Yos fernandez

2018 | Disertasi | S3 Linguistik

Disertasi ini berangkat dari keingintahuan untuk memahami kebiasaan nelayan Tidung yang menempatkan kanon sebagai bagian tak terpisah dari relasi antara manusia (nelayan) dengan lingkungan fisik. Untuk itu, pemahaman kanon menjadi jembatan awal untuk dapat memahami pengetahuan/ kognitif dari praktik kenelayanan suku Tidung. Pertanyaan pokok yang diajukan dalam disertasi ini yakni bagaimana tata nama kanon berdasarkan klasifikasi taksonomi, bagaimana kategorisasi kanon ikan dalam bahasa Tidung dan mengapa nelayan Tidung menggunakan kategorisasi tersebut dalam aktivitas kenelayananya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka metode penelitian etnografis sebagai langkah yang dipilih dalam studi ini. Pengumpulan data ditempuh melalui serangkaian proses yang dimulai dari pengumpulan pustaka dan dokumen tentang suku Tidung, pengamatan langsung yang melibatkan diri pada aktivitas nelayan Tidung dan dilakukan wawancara mendalam terkait segala aktivitas nelayan Tidung yang dipandu dari permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penamaan ikan mengacu pada pola yang koheren yakni pembentukannya cenderung berupa frasa nominal antara unsur pusat dan atribut. Tata nama ikan dalam bahasa Tidung akan menentukan status ikan dalam struktur taksonomi yakni: 1) leksem pusat menandai taksa kategori jenis makhluk, bentuk makhluk, intermediate, dan generik; 2) leksem atribut menandai taksa spesifik; 3) terdapat keunikan dalam tata nama ikan dalam bahasa Tidung yang menyimpang dari prinsip tata umum taksonomi Berlin yakni penamaan leksem pusat dipilih bahasa non-Tidung dan leksem atribut dalam bahasa Tidung, terdapat pula taksa generik tanpa adanya leksem pusat, dan terdapat taksa spesifik yang ditandai dengan leksem pusat. Pola penangkapan ikan yang dilakukan nelayan Tidung dengan cara yang berbeda-beda tersebut berbanding lurus dengan pola ritme alamiah dari naik turunnya air laut, pergerakan bulan, dan siklus musim. Pengkategorian dilakukan nelayan Tidung sebagai pemenuhan beberapa fungsi yakni fungsi ekonomis, pemilihan strategi penangkapan ikan, medis, dan ritual-magis. Pola pikir nelayan Tidung yang mendasari nelayan Tidung dalam bertindak yang mengacu pada prinsip keharmonian, prinsip kemudahan, dan prinsip keberlangsungan.

This dissertation focuses its attention on understanding the fishing habits of Tidung fishermen which assign kanon as an inseparable part of the relationship between humans (fishermen) and the physical environment. For this reason, understanding kanon becomes the initial bridge to understand the knowledge/cognitive of the practice of Tidung tribe fishing. The main questions inquired in this dissertation are how kanon nomenclature is based on taxonomic classification, how is the categorization of fish in Tidung language and why do Tidung fishermen use the categorization in their fishing activities.To answer this question, the ethnographic method was used in this study. Data collection was carried out through a series of processes that began with the collection of literature and documents about the Tidung tribe, direct observations that involved the researcher in the activities of Tidung fishermen and in-depth interviews related to all the activities of Tidung fishermen based on research problems. The results of the study show that naming fish refers to a coherent pattern, namely the formation tends to be a nominal phrase between the central element and attributes. The nomenclature of fish in Tidung will determine the status of fish in the taxonomic structure, namely:1) the central lexeme marks taxa of species, creature, intermediate, and generic categories; 2) lexeme attribute marks specific taxa; 3) there is a uniqueness in the fish nomenclature in Tidung language that deviates from the principles of Berlin's taxonomy general rule, namely the naming of the central lexeme, non-Tidung language and lexeme attributes in Tidung language, there are also generic taxa without central lexeme, and there are specific taxa marked with central lexeme. The fishing patterns carried out by Tidung fishermen are in different ways which are directly proportional to the natural rhythm pattern of the rise and fall of sea water, the movement of the moon, and the seasonal cycle. The categorization which is done by Tidung fishermen is as a fulfillment of several functions, namely economic function, selection of fishing strategies, medical and ritual-magical. The mindset of Tidung fishermen that underlies them in acting refers to the principles of harmony, the principle of ease, and the principle of sustainability.

Kata Kunci : tata nama, taksonomi, kanon, fungsi kategori/nomenclature, taxonomy, kanon, category function

  1. S3-2018-325507-abstract.pdf  
  2. S3-2018-325507-bibliography.pdf  
  3. S3-2018-325507-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2018-325507-title.pdf