Laporkan Masalah

Implementasi Model Pemberdayaan Saemaul Undong di Desa Ponjong Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul

AMMA HEIDI ROYANI, Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D.; Dr. Ir. Roso Witjaksono, M.S.

2018 | Skripsi | S1 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

Saemaul Undong merupakan model pemberdayaan yang mengacu pada gerakan pemberdayaan di Korea Selatan pada tahun 1970an. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait implementasi Saemaul Undong di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul yang meliputi; (1) gambaran umum program, (2) pihak yang terlibat dan perannya, dan (3) hasil program. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pemilihan informan menggunakan metode purposif berdasarkan pihak yang terlibat dalam program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan desa percontohan Saemaul di Desa Ponjong dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan kemitraan (partnership) selama 5 tahun dengan pendampingan oleh Saemaul Globalization Foundation (SGF). Pendanaan program bersifat cost-sharing antara Pemerintah Desa dengan SGF. Semangat Saemaul dan pembangunan yang integratif diterapkan dalam program sesuai dengan model Saemaul Undong dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Proyek pembangunan yang telah dilakukan yaitu pembangunan kandang sapi komunal, pembangunan gedung serbaguna Saemaul, pemeliharaan infrastruktur, dan pelatihan-pelatihan. Pihak yang terlibat dalam program yaitu Saemaul Globalization Foundation, Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia, Yayasan Penabulu, Pemerintah Desa, Badan Usaha Milik Desa, Gabungan Kelompok Tani, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Kelompok Ternak. Program tersebut memberikan manfaat kepada masyarakat dalam aspek infrastruktur fisik, ekonomi, sosial, dan kapasitas sumberdaya manusia.

Saemaul Undong is an empowerment model that refers to the empowerment movement in South Korea in the 1970s. This study objective is to describe the implementation of Saemaul Undong in Ponjong Village, Ponjong District, Gunungkidul Regency which includes; (1) general description of the program, (2) parties involved and their roles; and (3) program results. The basic method used in this study is descriptive qualitative. Selection of informants using purposive methods based on the parties that involved in the program. The study results show that the Saemaul pilot village of Ponjong was carried out with the partnership empowerment approach in 5 years through the assistance of Saemaul Globalization Foundation (SGF). Program funding was obtained from cost-sharing between the Village Government and SGF. Saemaul spirit and integrative development were implemented during the program in accordance with the Saemaul Undong model and the existing value of the community. Developmental projects that have been undertaken are the construction of communal cattle pen, the construction of Saemaul village hall, environmental improvement, and training. The parties involved in the program are Saemaul Globalization Foundation, Indonesian Saemaul Globalization Foundation, Penabulu Foundation, Village Government, Village-owned Enterprises, Farmers Association, Woman Organization of Family Empowerment and Welfare, and Livestock Community. The program provides benefits to the community in terms of physical infrastructure, economic, social, and human resource capacity.

Kata Kunci : Saemaul Undong, implementasi, pemberdayaan, kemitraan, desa percontohan, partisipasi, peran.

  1. S1-2018-365714-abstract.pdf  
  2. S1-2018-365714-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-365714-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-365714-title.pdf