Laporkan Masalah

MODEL PENDUGA TINGGI POHON JATI DOMINAN ASAL KEBUN BENIH KLON DI KPH NGAWI

OKTAVIONITA SAKTI A, Dr. Ir. Ronggo Sadono

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Jati asal Kebun Benih Klon (KBK) merupakan salah satu produk yang dikembangkan untuk menghasilkan tegakan yang lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan jati konvensional. Perkembangan tinggi penting diketahui sebagai indikator kualitas tapak dan produktivitas lahan. Langkah penting dalam pembuatan model tinggi adalah mengetahui perbedaan kelas kualitas tapak. Penelitian ini bertujuan (1) Mengklasifikasikan site index berdasarkan guide curve, (2) Memodelkan tinggi pohon jati dominan KBK di KPH Ngawi. Pengambilan data dilakukan pada petak yang memiliki kelas pertumbuhan baik. Data pengukuran merupakan 30 sampel pohon dominan tiap petak terpilih. Variabel yang diukur berupa tinggi pohon dominan. Pohon sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 1950 pohon untuk pemodelan dan 1050 pohon untuk validasi model yang diperoleh dari data sekunder hasil pengukuran tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan data primer pengukuran tahun 2017. Klasifikasi kelas kualitas tapak dilakukan dengan kurva panduan. Model penduga tinggi digunakan sebagai kandidat model yaitu Schumacher, Anwar, Lundqvist-Korf dan Weibull. Model dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2), uji F dan Standard Error of the Estimate (SEE). Model terpilih divalidasi berdasarkan kriteria nilai Root Mean Square Error (RMSE), Normalized Root Mean Square Error (NRMSE), Simpangan Agregat (SA) dan Simpangan Rata-rata (SR). Hasil penelitian menunjukkan model Lundqvist-Korf terpilih untuk memprediksi rata-rata tinggi dominan dan digunakan sebagai kurva panduan dengan nilai R2 sebesar 0,481dan SEE sebesar 2,158. Kurva kualitas tempat tumbuh dibuat dengan umur acuan 15 tahun. Model Weibull terpilih untuk menduga tinggi kualitas tempat tumbuh kelas atas dan kelas bawah. Persamaan kedua model tersebut adalah Tinggi=38,426x(1-e pangankat-0,078x(umur pangkat 0,829)) untuk kelas atas dan Tinggi=332,594x(1-e pangkat-0,11x(umur pangkat0,536)) untuk kelas bawah. Nilai Koefisien Determinasi (R2) masing-masing untuk kelas atas dan kelas bawah sebesar 0,758 dan 0,450 dengan nilai SEE sebesar 1,476 dan 1,433. Nilai validasi untuk kelas atas adalah RMSE = 1,360, NRMSE=0,086, SA = -0,002 dan SR = 0,81%. Sedangkan untuk kelas bawah adalah RMSE = 2,217, NRMSE=0,145, SA = - 0,151 dan SR = 15,10%. Model kelas atas tingkat kelayakan lebih tinggi dari pada kelas bawah sebagai penduga tinggi di KPH Ngawi

belum final Abstract(blm acc)

Kata Kunci : Jati, Kebun Benih Klon, Pohon Dominan, Lundqvist-Korf, Weibull

  1. S1-2018-368026-Abstract.pdf  
  2. S1-2018-368026-Bibliography.pdf  
  3. S1-2018-368026-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-368026-Title.pdf