Laporkan Masalah

SERAT PURWA CAMPUR PUPUH 1-2 (Suntingan Teks dan Terjemahan

CLAUDIO FALASI, Dra. Sumarsih, M.Hum. ; Arsanti Wulandari, S.S., M.Hum.

2018 | Skripsi | S1 SASTRA JAWA

INTISARI Penelitian ini menggunakan naskah Serat Purwa Campur (disingkat SPWC) pupuh 1-2 sebagai objek penelitian. Naskah SPWC merupakan koleksi perpustakaan Widya Budaya Keraton Yogyakarta dengan kode koleksi C.56/W.302. Naskah ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa dan terdapat sisipan bahasa melayu, belanda dan cina. Hal ini menyebabkan tidak semua kalangan masyarakat bisa membaca naskah tersebut. Sebagai upaya agar naskah dapat dibaca maka dilakukan penelitian, sehingga pembaca dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai isi teks SPWC. Dalam penelitian ini disajikan suntingan teks yang dilakukan dengan edisi perbaikan bacaan, terjemahan dilakukan kata per kata namun tetap memperhatikan konteks kalimat, dan ringkasan isi cerita. Setelah dilakukan penelitian terhadap naskah SPWC pupuh 1-2 dengan proses suntingan dan terjemahan, ditemukan informasi sebagai berikut. Pertama, naskah ini dicipta pada tahun 1754 Masehi dengan metrum macapat tanpa penjelasan tempat penulisan dan nama pujangga. Kedua, ditemukan istilah dan ungkapan bahasa Arab, seperti Harratul bila'a. Selain itu juga ditemukan beberapa kata bahasa Arab yang pelafalannya disesuaikan dengan pelafalan orang Jawa saat itu, seperti Kupur, Salallahungli Wassalam, Subkana Watangala. Ketiga, naskah SPWC pupuh 1-2 memiliki banyak kisah, sebagai contoh, teka teki sagatelik kepada manusia, kehidupan bangsa langit (malaikat) dan bangsa bawah (manusia), penciptaan Hawa dari tapel Adam dan kemunculan Banujan, pengetahuan Dewa Wisnu tentang peribahasa Jawa, perjalanan Nabi Kidhir dan Nabi Musa, perselisihan antara hakikat dan syariat. Pada pupuh kedua sebagai berikut, kisah tentang titisan Dewa Wisnu dan Brahma, kisah Isra dan Mikraj, kisah Togog yang bertanya pada Trembilung, dan kisah keturunan Maharaja Sindula.

ABSTRACT The object of this research is Serat Purwa Campur (SPWC) pupuh 1-2. This manuscript is a collection of Widya Budaya Keraton Yogyakarta with serial number C.56/W.302. Written in Javanese with some excerpt in other language, the text cannot be read by everyone in general. As a way to promote this text as a common reading material, research is done to educate people about the tect manuscript. This research contains text editing including grammatical editing, word by word translating with context, and summarizing. After the research by editing and translating for SPWC pupuh 1-2, information about the manuscript was unveiled. Fist. the manuscript was written in 1754 M in macapat without any explanation about the place and the poet. Second, some expressions which are un-configured to Javanese from Arabic are found, such as Harratul bila'a. There are some Arabic words which pronounce as Javanese such as Kupur, Salallahungli Wassalam, Subkana Watangala. Third, it has a lot of stories, including sagatelik riddle to human celestial beings (angels), earthlings (human), Eve's creation from Adam's rib and the appearance of Banujan, Wisnu's mastery in Javanese proverb, Khidir and Moses journey, contradiction between Nature and Sharias. Second pupuh contains The story of Wisnu and Brahma's descendants, Isra Miraj, Togog and Trembilung, Great King Sindula's descendants and Allah's Command

Kata Kunci : SPWC, suntingan teks, terjemahan, kisah para Nabi, kisah para Dewa, kisah pewayangan, piwulang

  1. S1-2018-318441-abstract.pdf  
  2. S1-2018-318441-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-318441-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-318441-title.pdf