BARISAN PENGAWAL : KORPS MILITER NEGARA SUMATERA TIMUR 1947 - 1950

TENGKU AZLANSYAH AZMI, Julianto Ibrahim, M.Hum.

2018 | Skripsi | S1 SEJARAH

Penelitian ini membahas tentang Barisan Pengawal sebagai korps militer Negara Sumatera Timur. Penelitian ini dimulai dengan bahasan mengenai latar belakang pendirian NST yang sekaligus menjadi alasan pembentukan korpsBP. awal berubahnya tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat Sumatera Timur dimulai sejak para pengusaha asing memulai perkebunan swasta nya di Sumatera Timur dimulai. Dampak yang ditimbulkan berkembangnya sektor perkebunan terhadap penduduk lokal, buruh, dan seluruh masyarakat saat itu menjadi efek domino yang berujung pada sentimen sosial berdasarkan etnis dan kelas sosial. Hal tersebut kemudian meletus dalam peristiwa Revolusi Sosial Sumatera Timur 1946. Dampak yang ditimbulkan atas Revolusi Sosial tersebut mendorong pihak korban, dalam hal ini mayoritas adalah bangsawan Melayu, menuntut pemulihan keamanan di Sumatera Timur. Korps Barisan Pengawal adalah wujud keseriusan Negara Sumatera Timur dalam menangani masalah keamanan di Sumatera Timur. Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana struktur organisasi BP, dari mana persenjataan didapatkan, apa saja fasilitas yang didapat oleh personel BP, dan bagaimana penugasan personel BP NST.selain itu juga menjelaskanbagaimana hubungan BP dengan Belanda,TNI, dan laskar-laskar rakyat. Dan terakhir bagaimana proses meleburnya Barisan Pengawal kedalam APRIS.

This study discusses about Barisan Pengawal as the Military Corps of Negara Sumatera Timur. This research begins with a discussion about the background of the establishment of the NST which is also the reason for the forming of the BP corps. First phase of the change of social order in the life of the people of East Sumatra began since foreign businessman started their private plantations in East Sumatra.The impact of the development of the plantation sector to the local population, laborers, and the entire community at that time became a domino effect which led to social sentiment based on ethnic and social class. The consequence of that case became tragedy in the Social Revolution of East Sumatra on 1946. The impact on the Social Revolution encouraged the victims, especially Malay ethnic nobility, demanding a restoration of security and stability in East Sumatra. Barisan Pengawal Corps is a manifestation of the seriousness of the Negara Sumatera Timur in managing security issues of East Sumatra.In this study explains how the organizational structure of BP, where weapons are obtained, about facilities who were obtained by BP personnel, and how the assignment of BP personnel. In addition, it also explains how BP relates to the Netherlands, the TNI, and the people's troops. And finally how is the process of merging the Barisan Pengawal into APRIS.

Kata Kunci : sejarah militer, sejarah institusi militer, sumatera timur, militer, negara sumatera timur