Laporkan Masalah

UNDERSTANDING BELIMBING KARANGSARI AS TOURISM DESTINATION INTO AN AGRITOURISM TYPOLOGY

LARAS CANDRA LAKSI, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.

2018 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Penelitian ini bertujuan untuk memahami situs agrowisata terhadap salah satu Agritourism Typology yang diusulkan oleh Phillips et al. (2010). Tipologi agrowisata ini mempunyai lima jenis agrowisata yang dikategorikan berdasarkan tiga indikator yaitu working plantation atau lahan yang masih digunakan petani untuk bekerja, tourist contact with agricultural activity atau kontak turis dengan aktivitas agrowisata, dan the authenticity of agricultural experience atau keaslian pengalaman agrowisata. Penelitian ini dilakukan di Belimbing Karangsari, Kecamatan Karangsari, Kabupaten Sukorejo, Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dalam penjelasannya. Oleh karena itu, semua data diperoleh melalui proses studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belimbing Karangsari dapat dikategorikan ke dalam situs agrowisata Working Plantation Direct Contact Staged Authenticity (WFDCS). Selama proses penelitian, peneliti juga menemukan kurangnya kemampuan salah satu penduduk lokal yang bekerja sebagai pemandu wisata. Pemandu wisata tersebut tidak puas dengan adanya biaya retribusi yang harus dibayarkan oleh pengunjung untuk salah satu atraksi utama (petik belimbing) di Belimbing Karangsari. Padahal, setiap lapisan tenaga kerja yang berperan dalam pengelolaan (stakeholders) juga diuntungkan melalui ada atau tidaknya biaya retribusi tersebut. Selain itu, pada penelitian ini diketahui bahwa semua tenaga kerja yang bekerja di Belimbing Karangsari adalah warga Desa Karangsari sendiri.

This study is aimed to understand Belimbing Karangsari as tourism destination and categorize it into one suitable Agritourism Typology proposed by Phillips et al. (2010). This Agritourism Typology itself determines five types of agritourism which is categorized based on three discriminators namely; working plantation, tourist contact with agricultural activity, and the authenticity of agricultural experience. This study is conducted in Belimbing Karangsari, Karangsari District, Sukorejo Regency, Blitar, East Java, Indonesia. The type of this research is qualitative. This research utilizes descriptive analytical method to explain the data according to the theories presented. Therefore, all the data that is obtained through the process is gained through literature study, observation, and interview. The research result showed that Belimbing Karangsari can be categorized into Working Plantation Direct Contact Staged Authenticity (WFDCS) agritourism site. During the process, the research also found the lack of skill in one of locals who is working as a tour guide. He is not satisfied with the retribution fee which should be paid by the visitors for the main attraction—picking-up starfruit eventhough every layer of the managements is benefited from the run of agritourism business. In addition, this study also found that the management embraces community based tourism so every staffs who are working in Belimbing Karangsari are the locals of Karangsari district.

Kata Kunci : pariwisata, tourism, tipologi agrowisata, agritourism typology, Working Plantation Direct Contact Staged Authenticity,

  1. S1-2018-360023-abstract.pdf  
  2. S1-2018-360023-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-360023-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-360023-title.pdf