PENGELOLAAN LEBAH MADU DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS WANAGAMA I OLEH MASYARAKAT DUSUN BANARAN I KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
ATHIYYAH FAADHILAH, Wahyu Tri Widayanti, S.Hut, M.P.
2018 | Skripsi | S1 KEHUTANANTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan lebah madu, kontribusi penerimaan budidaya lebah madu terhadap penerimaan total keluarga petani, dan merumuskan strategi pengembangan usaha budidaya lebah madu yang dilakukan di KHDTK Wanagama I. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei. Metode pengumpulan data menggunakan metode sensus yaitu petani hutan lebah madu di Dusun Banaran I. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kegiatan pengelolaan lebah madu. Untuk mengetahui kontribusi penerimaan lebah madu terhadap penerimaan total keluarga petani, digunakan metode analisis kuantitatif dalam bentuk tabulasi. Untuk merumuskan strategi pengembangan usaha budidaya lebah madu dilakukan dengan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: a). pengelolaan lebah madu tergolong kedalam kategori tradisional. Produk madu yang dihasilkan merupakan madu murni tanpa campuran gula. Kegiatan pengelolaan lebah madu yang dilakukan oleh petani madu berupa persiapan peralatan dan perlengkapan, pengadaan lebah, Migratory, perawatan, pembuatan madu, pemanenan madu, dan pemasaran madu. Total produktivitas madu di Dusun Banaran I ialah 588,66 liter/tahun. Kondisi iklim dan pakan di KHDTK Wanagama I memiliki potensi besar untuk lokasi budidaya lebah madu b). Sebagian besar petani (86,67%) memiliki kontribusi penerimaan dari lebah madu kurang dari 50%. Hanya terdapat (13,33%) petani memiliki kontribusi penerimaan dari lebah madu lebih dari 50%. Rata-rata penerimaan petani madu dalam pengelolaan lebah madu mencapai Rp14.840.667,00/kk/tahun c). Strategi pengembangan usaha budidaya lebah madu yang diprioritaskan di KHDTK Wanagama I berupa meningkatkan jumlah kepemilikan stup, mempertahankan kemurnian madu agar tetap berkualitas dan meningkatkan produktivitas lebah madu dengan melakukan pengayaan tanaman kehutanan sebagai sumber pakan lebah.
The purpose of this study is to determine the management of honeybees, the contribution of beekeeping to the revenue farmer's family, and to formulate the strategy of beekeeping business development in KHDTK Wanagama I. The research was conducted by survey method. The data collection of this research uses census method towards honeybees forest farmers in Banaran I Village. Descriptive analysis is used to determine the activities of honeybees management. To determine the revenue contribution of honeybees for farmer's family, quantitative analysis method is used in the form of tabulations. To formulate the strategy of beekeeping business development is carried out by SWOT analysis. The results obtained from this research are: a). The Honeybees management is classified as the traditional category management. The produced honey product is pure honey without sugar mixture. Honeybees management activities are carried out by honey farmers in the form of equipment and equipment preparation, procurement of bees, migratory, maintenance, honey making, honey harvesting and marketing of honey.The total productivity of honey in Banaran I Village is 588,66 liters /year. The climatic condition and feeds in KHDTK Wanagama I have a great potential for the location of beekeping. Most of the farmers (86.67%) have revenue contribution from honeybees less than 50%. There are only (13.33%) farmers who have revenue contribution more than 50% of honeybees. The average revenue of honeybees farmers in the management of honeybees is Rp14,840,667.00/family/year. The priority strategies of beekeeping business development in KHDTK Wanagama I are to increase the ownership of bee boxes, increase the productivity of honeybees by enriching forestry plants as a source of bee feeds, and maintain the purity of honey to remain quality.
Kata Kunci : budidaya lebah madu, madu hutan, kontribusi penerimaan