PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UDANG PEELED DEVEINED BLOCK FROZEN DI PT TOXINDO PRIMA CILACAP
AHMAD SYAIFULLAH, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.TP., M.P.
2018 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANANPara pelaku bisnis industri pengolahan pangan saat ini saling bersaing dalam memaksimalkan hasil produksinya. Salah satu cara untuk memaksimalkan hasil produksi adalah melakukan perbaikan tata letak dan aliran bahan. PT Toxindo Prima merupakan salah satu perusahaan pembekuan udang dan ikan di Indonesia yang terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Produksi dan panjang lintasan yang tinggi menyebabkan waktu produksi yang dibutuhkan melebihi jam operasional produksi, sehingga perusahaan harus mengeluarkan ongkos perpindahan bahan yang tinggi. Perancangan ulang tata letak pada bangunan produksi perlu dilakukan agar dapat memangkas panjang lintasan produksi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis aspek-aspek yang terkait dengan tata letak fasilitas di PT Toxindo Prima, serta merancang ulang tata letak sebagai suatu rekomendasi.Perancangan ulang tata letak hanya dilakukan pada bangunan produksi produk udang peeled deveined (PD)block frozen. Perancangan ulang tata letak dilakukan dengan menggunakan program unequal analysis facility layout problems (UA-FLP) dan Blocplan. Hasil perancangan ulang tata letak UA-FLP memerlukan ongkos perpindahan bahan (OMH) per bulan sebesar Rp 635.674.081,00sedangkan pada layout Blocplan sebesar Rp 703.001.098,10. OMH per bulan pada kedua layout lebih rendah dibandingkan dengan layout awal yaitu sebesar Rp 1.505.263.302,97 dan meningkatkan nilai efisiensi masing-masing sebesar 46,68% dan 41,03 %.
Food processing industry businessmen are currently competing in maximize their productions. One of the methods to maximize production results is to improve the layout and material flows. PT Toxindo Prima was the shrimp and fish freezing company in Indonesia located in Cilacap Regency, Central Java. High production and lengths of material flows required much time to exceed production, and caused the company had to spend high material handling costs. It was necessary to relayoting of the production building to cut the length of the production path. This study aims to identify and analyze aspects related to the layout of facilities at PT Toxindo Prima, as well as relayouting a recommendation. The relayouting was only carried out on the production of frozen block peeled deveined (PD) shrimp products. The relayoting was carried out using the software unequal analysis facility layout problems (UA-FLP) and Blocplan. The results of the UA-FLP relayouting improved efficiency by 46.68% while the layout with the Blocplan improved the efficiency by 41.03% of the length material flows from initial layout material along 321.30 meters. The results of the UA-FLP relayouting required the cost of material transfer (OMH) per month of Rp. 635,674,081.00 while the Blocplan layout was Rp. 703,001,098,10. OMH per month in both layouts was lower than the initial layout which was Rp. 1,505,263,302.97.
Kata Kunci : aliran bahan, Blocplan, ongkos perpindahan bahan(OMH), Tata letak, unequal analysis facility layout problems (UA-FLP).