Laporkan Masalah

Inversi 1D Menggunakan Data Magnetotellurik Pada Lapangan Panas Bumi, Aluto Langano, Ethiopia.

AVIS LAZARI GIRI, Drs. Imam Suyanto, M.Si.

2018 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Metode magnetotellurik (MT) adalah salah satu metode geofisika yang digunakan dengan cara mengukur medan listrik dan magnet alam untuk menggambarkan persebaran resistivitas di bawah permukaan bumi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan bawah permukaan lapangan panas bumi Aluto-Langano, Ethiopia. Proses inversi satu dimensi pada penelitian kali ini dilakukan dengan software IPI2win. Proses ini dilakukan dengan cara mencocokan kurva model dengan kurva data. Ketika kurva model dapat mengikuti bentuk kurva data maka nilai RMS akan semakin kecil. Nilai RMS semakin kecil ini merepresentasikan bahwa model yang dihasilkan sesuai dengan data yang digunakan. Dari proses inversi ini didapatkan nilai resistivitas, kedalaman, dan ketebalan lapisan. Nilai resistivitas dan kedalaman ini kemudian digunakan untuk membuat model 2D menggunakan software Surfer. Hasil model 1D pada komponen xy dan yxmenunjukkan adanya kontras antara resistivitas rendah dan tinggi.Nilai resistivitas rendah ditandai dengan nilai kurang dari 10 ohm.m merupakan lapisan batuan konduktif yang berupa batuan hasil alterasi argilik yaitu smectite. Lapisan batuan dengan nilai resistivitas rendah ini ditemukan pada kedalaman dangkal yang kemudian diasosiasikan sebagai lapisan penudung (cap rock). Di bawah lapisan konduktif ini terdapat lapisan resistif dengan nilai lebih dari 100 ohm.m yang berupa batuan hasil alterasi profilitik yaitu chlorite dan diasosiasikan sebagai reservoir.

The magnetotelluric method (MT) is one of geophysic method that used for measuring natural electric and magnetic field to display the distribution of resistivity in the subsurface. This research aims is to do the subsurface modelling at Aluto-Langano geothermal field, Ethiopia. One dimension inversion process used IPI2win. This process was done by matching the model and the data curve. When the curve matches, RMS value will be small. The smaller RMS values indicate that model result match with the data. Resistivity, depth, and layer thickness were obtained from this inversion. The resistivity and depth are used for making 1D and 2D visualisation. The 1D model result shows there is a contrast between low and high resistivity. Low resistivity value showed with less than 10 ohm.m is a conductive layer which formed by argillic alteration with the common product is smectite. This conductive layer is found in shallow depth and associated as a cap rock. Beneath the conductive layer, resistivity value goes higher until more than 100 ohm.m as it is called as resistive layer, formed by prophylic alteration with the common product is chlorite. This resistive layer associated as the reservoir.

Kata Kunci : Magnetetellurik, Inversi, Resistivitas

  1. S1-2018-334679-abstract.pdf  
  2. S1-2018-334679-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-334679-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-334679-title.pdf