Laporkan Masalah

Kepuasan Pernikahan Istri ditinjau dari Komunikasi Interpersonal dan Religiusitas

SHABRINA YASMIN G, M. Noor Rochman Hadjam, Prof. Dr., S.U., Psikolog

2018 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Berdasarkan data dari Badan Peradilan Agama tren cerai gugat mengalami peningkatan dalam kurun waktu sepanjang 2001-2015. Hal ini menjadi indikasi rendahnya kepuasan pernikahan yang dirasakan oleh istri. Kepuasan pernikahan adalah evaluasi subjektif yang menggambarkan kondisi mental individu dalam kehidupan pernikahan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pernikahan istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi interpersonal dan religiusitas dengan kepuasan pernikahan istri. Sebanyak 88 subjek yang memenuhi kriteria berpartisipasi dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Skala Kepuasan Pernikahan, Skala Komunikasi Interpersonal dan Skala Religiusitas. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis regresi berganda dan korelasi parsial dengan bantuan SPSS dengan hasil sebagai berikut: (1) hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hanya variabel komunikasi interpersonal yang dapat memprediksi kepuasan pernikahan istri (B=0,699, p<0,05); (2) hasil analisis korelasi parsial menunjukkan (a) terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan pernikahan (r=0,591, p<0,05), (c) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kepuasan pernikahan (r=0,113, p>0,05). Sumbangan efektif variabel independen secara bersama-sama terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 46,1%. Analisis tambahan berdasarkan data demografi menunjukkan adanya perbedaan kepuasan pernikahan ditinjau dari usia, usia pernikahan dan jumlah anak.

A set data from the Religious Courts Agency shows the trend of divorce claimed by wife has increased in the period 2001-2015. This is an indication of the low marital satisfaction felt by wife. Marriage satisfaction is a subjective evaluation that describes individual mental state in married life. Many factors affected it. The research aimed to examine the correlation of interpersonal communication and religiosity to wife’s marital satisfaction. 88 subjects who meet the criteria engaged in this study. Data were collected using Marital Satisfaction Scale, Interpersonal Communication Scale and Religiosity Scale. The collected data were analyzed using multiple regression and partial correlation analysis with SPSS.The research results were: (1) the multiple regression analysis shows only interpersonal communication can predicts marital satisfaction (B=0,699, p<0,05); (2) partial correlation analysis shows (a) there was significant and positive correlation between interpersonal communication and marital satisfaction (r=0,591, p<0,05), (c) there was no significant correlation between religiosity and marital satisfaction (r=0,113, p>0,05). The effective contribution of independent variables together increased 46,1% of wife’s marital satisfaction. Additional analysis based on demographic data shows differences in marital satisfaction in terms of age, length of marriage and number of children.

Kata Kunci : komunikasi interpersonal, religiusitas, kepuasan pernikahan, istri

  1. S1-2018-366152-abstract.pdf  
  2. S1-2018-366152-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-366152-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-366152-title.pdf