ANALISIS EFISIENSI UNIT PENGOLAHAN HASIL KOPI DI KABUPATEN NGADA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

KORNELIA NGINA DJAWA, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc, ; Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P

2018 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Unit Pengolahan Hasil (UPH) adalah industri pengolahan hasil pertanian skala kecil yang berbasis di perdesaan merupakan program terobosan dalam mempercepat pertumbuhan pendapatan masyarakat petani dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi, pendapatan, keuntungan, tingkat efisiensi, dan nilai tambah, serta hubungan efisiensi dengan nilai tambah dan keuntungan pengolahan kopi Hs basah di Unit Pengolahan Hasil kopi di Kabupaten Ngada. Metode analisis yang digunakan adalah Data Envelompent Analysis (DEA) model Charnes, Cooper, dan Rhodes (CCR) dan model Banker, Charnes, dan Cooper (BCC) orientasi output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran efisiensi dengan metode DEA model CCR menghasilkan unit pengolahan hasil kopi di kabupaten Ngada yang efisien sebanyak 9 unit (22,5%) sedangkan 31 unit (77,5%) pengolahan hasil lainnya inefisien. Pada model BCC unit pengolahan hasil kopi yang efisien sebanyak 20 unit (50%), sedangkan 20 unit (50%) lainnya pada keadaan inefisien. Unit pengolahan hasil kopi di kabupaten Ngada dapat menghasilkan rata-rata produk kopi Hs basah sebesar 2.951,17 kg setiap tahunnya, dan pendapatan rata-rata yang dapat diperoleh sebesar Rp. 11.214.856 dan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 9.761.662 . Pengolahan Kopi Gelondong Merah menjadi Kopi Hs Basah di unit pengolahan hasil memberi nilai tambah sebesar Rp. 1.560,99. Antara Efisiensi, Nilai tambah dan Keuntungan tidak terdapat hubungan yang signifikan

Village-based processing unit (Unit Pengolahan Hasil or UPH) is a small-scale agricultural processing industry based in rural areas. It is a breakthrough program in accelerating the growth of farmers' income and increased employment. The purpose of this research is to know the production, income, profit, efficiency level, and added value, and the relation of efficiency with added value and the advantage of the processing of wet Hs coffee in the Coffee Processing Unit in Ngada District. The analysis method used is Data Envelopment Analysis (DEA) of Charnes, Cooper, and Rhodes (CCR) model and Banker, Charnes, and Cooper (BCC) model with output orientation. The results showed that efficiency measurement using the DEA method of CCR model resulted in an efficient unit of coffee processing in Ngada regency with 9 units (22.5%) while 31 units (77,5%) other inefficient processing results. In the BCC model, an efficient unit of coffee processing is 20 units (50%), while 20 units (50%) are inefficient. The coffee processing unit in Ngada district can produce an average of 2,951.17 kg of wet coffee products per year, and the average income that can be obtained is Rp. 11,214,856 and the average profit of Rp. 9,761,662. Processing of Red Coffee into Wet Hs Coffee in processing unit yields added the value of Rp. 1,560.99. The relationship between efficiency, value-added and profit has no significant relationship

Kata Kunci : Unit Pengolahan Hasil, Efisiensi, Kopi Arabika, Data Envelompent Analysis.