KEBERAGAMAAN MAHASISWA SALAFI DI MASJID POGUNG DALANGAN DAN MASJID POGUNG RAYA YOGYAKARTA (KAJIAN SOSIOLOGIS)
ARBI MULYA SIRAIT, Prof. Dr. M. Abdul Karim, M. A., M. A.
2018 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYAINTISARI Tesis ini bertujuan untuk mengetahui keberagamaan mahasiswa salafi di Masjid Pogung Dalangan dan Masjid Pogung Raya. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 mahasiswa salafi. Penelitian ini menggunakan teori keberagamaan dan teori sosiologi agama. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai mahasiswa, ketua RT 11 Pogung Dalangan, ketua takmir masjid Pogung Dalangan dan Pogung Raya, pengurus masjid dari mahasiswa, dan beberapa orang di Padukuhan Pogung Kidul. Selain wawancara, peneliti juga menyebarkan angket yang berisi beberapa pertanyaan ke beberapa responden. Hasil wawancara dan hasil angket yang didapat kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa dalam urusan keyakinan, mahasiswa sangat memperhatikannya secara detail, karena dimensi keyakinan merupakan dasar dalam menjalankan perintah dan aturan-aturan agama. Dalam hal ibadah, rata-rata mahasiswa menujukkan hasil yang positif, terutama dalam ibadah yang dilakukan seharai-hari, seperti shalat, puasa, dan membaca al-Qur’an. Dalam urusan sosial, mayoritas mahasiswa berhubungan baik dengan masyarakat sekitar maupun dengan teman-teman. Dalam hal pemikiran, mahasiswa salafi tetap pada jalur pemikiran utama mereka, yaitu menolak segala bentuk bid’ah, syirik, dan semacamnya. Mereka selalu berusaha menjaga orisinalitas keagamaan mereka agar terhindar dari hal-hal yang mengancam agama. Mahasiswa salafi juga kurang memberikan respon posistif terhadap pemikiran Barat seperti, demokrasi, pluralisme, dan kesetaraan gender. Mereka beranggapan bahwa pemikiran tersebut tidak bisa disejajarkan dengan ajaran Islam. Kata Kunci: salafi, keberagamaan, Islam, masjid, mahasiswa
ABSTRACT This thesis aims to find out the diversity of salafi students at Pogung Dalangan Mosque and Pogung Raya Mosque. The total sample in this study amounted to 27 salafi students. This study uses religious theory and the sociological theory of religion. The data collection process was carried out by interviewing students, the head of RT 11 Pogung Dalangan, the chairman of the takmir of Pogung Dalangan mosque and Pogung Raya, the mosque management of students, and several people in Pogung Kidul Padukuhan. In addition to interviews, researchers also distributed questionnaires containing several questions to several respondents. The results of the interviews and the results of the questionnaires obtained were then processed and analyzed using qualitative descriptive. The results of this study mention that in matters of faith, students pay close attention to it in detail, because the dimension of faith is the basis for carrying out religious orders and rules. In terms of worship, the average student shows positive results, especially in daily worship, such as prayer, fasting, and reading the Qur'an. In social matters, the majority of students relate well to the surrounding community and friends. In terms of thinking, salafi students remain in their main line of thought, namely rejecting all forms of bid'ah, shirk, etc. They always try to maintain their religious originality to avoid things that threaten religion. Salafi students also lack a positive response to Western thinking, such as democracy, pluralism and gender equality. They assume that these thoughts cannot be equated with Islamic teachings. Keywords: salafi, religiosity, Islam, mosque, students
Kata Kunci : salafi, keberagamaan, Islam, masjid, mahasiswa