Laporkan Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN ANTARA SINGLE INDEX MODEL, CAPM, APT, DAN FAMA AND FRENCH 3 FACTOR MODEL DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM STUDI PENGAMATAN PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK INDEKS KOMPAS100 PERIODE 2012-2017

HAROLD KEVIN ALFREDO, 1. Bapak Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.BA

2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Bursa Efek Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun dengan ditandai banyaknya masyarakat yang melakukan investasi di bursa saham. Pada umumnya, para investor ketika melakukan investasi saham memiliki harapan untuk mendapatkan pengembalian yang maksimal, dan risiko yang minimum. Investor memilih saham yang bisa menghasilkan pengembalian yang diharapkan yang maksimal. Investor membutuhkan model perhitungan yang bisa memberikan pengembalian yang diharapkan paling tepat. Model perhitungan yang sering digunakan dalam menghitung pengembalian yang diharapkan adalah Model Indeks Tunggal, CAPM, Teori Arbitrasi Harga, dan Model 3 Faktor Fama dan French. Model Index Tunggal mengasumsikan bahwa pengembalian saham dipengaruhi oleh kejadian yang tertentu yang terjadi pada perusahaan penerbit saham tersebut, dan kondisi harga indeks pasar. CAPM merupakan model perhitungan pengembalian yang diharapkan berdasarkan keseimbangan. Teori Arbitrasi Harga mengasumsikan bahwa nilai pengembalian yang diharapkan dari suatu saham itu dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi. Model 3 Faktor Fama dan French mengasumsikan bahwa pengembalian yang diharapkan selain dipengaruhi oleh indeks pasar, juga dipengaruhi oleh kapitalisasi pasar, dan nilai buku saham tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model perhitungan yang paling akurat dalam memprediksi pengembalian yang diharapkan oleh suatu saham. Metode rata - rata penyimpangan mutlak dipakai untuk mengetahui metode perhitungan mana yang paling akurat.Semakin rendah hasil perhitungan rata - rata penyimpangan mutlak metode perhitungan tersebut, semakin akurat hasil perhitungan pengembalian yang diharapkan dari metode tersebut. Emiten saham yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah emiten saham yang secara berturut - turut terpilih sebagai anggota dari indeks KOMPAS100 dari tahun 2012 - 2017. Berdasarkan seleksi terhadap populasi saham KOMPAS100 dari tahun 2012 - 2017, didapatkan sampel emiten saham yang berjumlah 49 emiten saham. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Model 3 faktor Fama dan French memiliki nilai rata - rata penyimpangan mutlak paling rendah, diikuti oleh Teori Arbitrasi Harga sebesar, kemudian Model Indeks Tunggal, dan terakhir adalah CAPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kapitalisasi pasar, dan nilai buku suatu saham sangat berpengaruh dalam menghitung pengembalian yang diharapkan oleh suatu saham, dan (2) alpha merupakan komponen yang harus dimasukkan dalam setiap pertimbangan investasi.

The Indonesian Stock Exchange is growing from year to year with marked numbers of people who investing in stock market. Generally, investors when investing in stocks have hopes for maximum return, and minimum risk. Investors choose stocks that can generate maximum expected returns. Investors need a calculation model that can provide the most appropriate expected return. Calculation models that are often used in calculating expected returns are Single Index Model, CAPM, Arbitrage Pricing Theory, and Fama and French 3Model Factors. The Single Index model assumes that stock returns are influenced by certain events occurring in the issuing company, and market price index conditions. CAPM is the expected return calculation model based on equilibrium. Price Arbitration Theory assumes that the expected return value of a stock is influenced by various economic factors. Model 3 Fama and French Factors assume that expected returns in addition to being influenced by market index are also influenced by the market capitalization, and the book value of those shares. The purpose of this study is to determine the most accurate calculation model in predicting the return expected by a stock. The method of mean absolute deviation is used to determine which method of calculation is most accurate. The lower the calculation result of the mean absolute deviation of the calculation method, the more accurate the expected return of the method. The listed stock issuers are listed stock issuers who are selected as members of the index KOMPAS100 from 2012 - 2017. Based on the selection of KOMPAS100, stock population from 2012 to 2017, a sample of issuers of stocks of 49 stock issuers was collected. The result of the research shows that the Fama and French factor 3 model has the lowest mean absolute deviation, followed by Arbitrage Pricing Theory, then Single Index Model, and the last is CAPM. The results of this study indicate that (1) market capitalization, and book value of a stock is very influential in calculating the expected return of a stock, and (2) alpha is a component that should be included in every investment consideration.

Kata Kunci : Model Indeks Tunggal, CAPM, Teori Arbitrasi Harga, Model 3 Faktor Fama dan French, KOMPAS100, Rata- Rata Penyimpangan Mutlak, inflasi, jumlah uang yang beredar, kurs mata uang, kapitalisasi pasar, alpha, beta, dan nilai buku

  1. s2-2018-407202-abstract.pdf  
  2. s2-2018-407202-bibliography.pdf  
  3. s2-2018-407202-tableofcontent.pdf  
  4. s2-2018-407202-title.pdf