Laporkan Masalah

KARAKTERISASI GETARAN PELAT BAMBU BUNDENGAN DENGAN SIMULASI MODAL ANALYSIS DAN RESPON DINAMIK MENGGUNAKAN ABAQUS

AZFAR PRATAMA, Dr. Indraswari Kusumaningtyas, S.T., M.Sc.

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK MESIN

Bundengan merupakan sebuah alat musik tradisional dari Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia, yang pertama kali dikembangkan oleh pengembala bebek. Instrumen ini mampu mengimitasi bunyi gong (bunyi seperti logam) dan kendang (bunyi seperti gendang) dari gamelan. Proses pembuatan bundengan masih tradisional dan belum terukur secara kuantitatif. Oleh karena itu, proses pelarasan bunyi sebuah bundengan masih mengandalkan perasaan, sehingga tidak sistematis dan memakan waktu yang lama. Karena permasalahan tersebut, pada penelitian ini penulis mencoba mengkarakterisasi bagian bundengan yang dapat mengimitasi bunyi seperti gendang, yaitu pelat bambu. Keunikan pelat bambu bundengan ialah memiliki ukuran yang berbeda, bentuk yang agak melengkung, dan pemasangan yang khusus, yaitu dengan menyelipkannya pada anyaman bambu di kowangan, resonator bundengan. Pada penelitian ini penulis mengkarakterisasi getaran pelat bambu bundengan dengan mencari frekuensi alami, mode shape, dan spektrum frekuensinya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi modal analysis dan modal dynamic menggunakan software ABAQUS. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan bentuk, panjang, kelengkungan, dan lebar sebuah pelat bambu bundengan yang direpresentasikan sebagai sebuah pelat kantilever. Penelitian juga dilakukan dengan mengukur frekuensi bunyi pelat bambu bundengan di laboratorium dengan menggunakan software Audacity, kemudian frekuensi hasil perekaman bunyi dibandingkan dengan frekuensi alami getaran transversal hasil simulasi model pelat bambu bundengan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan yang signifikan pada frekuensi alami pada model pelat bambu dipengaruhi pengurangan ketebalan dan panjang penyelipan pelat bambu di kowangan. Sementara itu, variasi kelengkungan dan lebar model pelat bambu mempengaruhi amplitudo pada overtone-nya. Kemudian didapatkan informasi bahwa tumpuan fixed pada pelat bambu bundengan berada di anyaman bambu di kowangan.

Bundengan is a traditional musical instrument from Wonosobo, Central Java, Indonesia, which was first developed by duck herders. This instrument is able to imitate the gong sound (metal-like sound) and kendang (drum-like sound) of the gamelan. The process for making a bundengan is still traditional and not measured quantitatively. Hence, the tuning process of a bundengan sound still relies on feelings, so it is not systematic and it takes a long time. Based on those problem, on this study the author try to characterize the part of bundengan which can imitate the drum-like sound, i.e. the bamboo plates. The uniqueness of the bamboo plates of the bundengan is that they have different sizes, slightly curved shapes, and specific installation, i.e. by inserting it in the woven bamboo of the kowangan, the resonator of the bundengan. On this study, the author characterize the vibration of the bundengan's bamboo plates by finding their natural frequencies, mode shapes, and frequency spectrum. The method used in this study is modal analysis and modal dynamic simulation using ABAQUS software. The simulation is done by varying the shape, length, curvature, and wide of a bamboo plate of the bundengan which is representated as a cantilever plate. The study is also done by measuring the sound frequencies of the bamboo plate of the bundengan at laboratory using Audacity software, then the natural frequencies of the sound recording results are compared with the natural frequencies of the transversal vibration simulation results on the model of the bamboo plate of the bundengan. The simulation results show that the significant change of natural frequency in the bamboo plate model is influenced by the reduction of the thickness and the length of the bamboo plate insertion in the kowangan. Meanwhile, the variation of the curvature and the width of the bamboo plare model affects the amplitude of the overtone. Then, obtained the information that the fixed boundary on the bamboo plate of the bundengan is in the woven bamboo of the kowangan.

Kata Kunci : bundengan, bamboo plates, FEA, vibration, frequencies

  1. S1-2018-366992-abstract.pdf  
  2. S1-2018-366992-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-366992-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-366992-title.pdf