Analisis Akuisisi dan Merger PT Axis Telekom Indonesia Untuk Mencapai Strategic Fit PT XL Axiata Tbk
Sumarlin, Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc., CMA., Ak., CA.
2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Corporate action berupa merger dan akusisi dipandang sebagai sebuah strategi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan. Namun, berdasarkan laporan tahunan XL Axiata terjadi penurunan pendapatan usaha bruto setelah M&A XL AXIS pada tahun 2014 dari 23,350 Triliyun menjadi 22,96 Triliyun pada tahun 2015 dan turun lagi menjadi 21,341 Triliyun pada tahun 2016. Secara perhitungan seharusnya pendapatan usaha bruto XL Axiata mengalami peningkatan setelah terjadi M&A karena gabungan antara volume transaksi XL dan AXIS menjadi bertambah. Selain itu, pengurangan biaya seharusnya dapat diturunkan lebih signifikan karena infrastruktur XL dan AXIS sudah resource sharing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami faktor-faktor yang apa membuat XL Axiata mengakuisisi AXIS Telekom Indonesia dan mengetahui seberapa besar faktor tersebut dalam meciptakan strategic fit serta memahami bagaimana strategic fit XL Axiata dapat menciptakan sinergi antara XL dan AXIS sehingga dapat meningkatkan pendapatan (revenue enhancement) dan mengurangi biaya (cost reduction). Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi terhadap kinerja keuangan XL Axiata selama periode sebelum melakukan M&A (2010) sampai dengan setelah M&A (2017) dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa spektrum frekuensi dan strategi bisnis merupakan faktor-faktor dominan dalam strategic fit XL Axiata melalui corporate action berupa merger dan akuisisi antara XL Axiata dengan AXIS Telekom Indonesia. Merger dan akuisisi juga menjadi cara bagi perusahaan untuk menciptakan strategic fit dengan menggabungkan value chain dari XL dan AXIS sehingga tercipta sinergi untuk dapat meningkatkan pendapatan (revenue enhancement) dan mengurangi biaya (cost reduction). Dari perhitungan laporan keuangan dari tahun 2010 - 2017 didapatkan hasil bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang mengalami perbaikan setelah M&A. Sedangakan 4 rasio lainnya yaitu rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar pada periode setelah M&A nilainya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan periode sebelum M&A.
Corporate action in the form of mergers and acquisitions seen as a strategy that is expected to improve financial performance. However, based on annual reports XL decline in gross operating revenues after M & A XL AXIS in 2014 from 23.350 trillion to 22.96 trillion in 2015 and fell further to 21.341 trillion in 2016. In the calculation, XL Axiatas gross operating revenue should increased after the M & A due to a combination of transaction volume XL and AXIS are getting. In addition, cost reduction should be lowered more significantly because of infrastructure XL and AXIS are already resource sharing. The purpose of this study was to understand the factors that is what makes XL Axiata acquired AXIS Telekom Indonesia and find out how much these factors in create strategic fit and understand how strategic fit XL can create synergies between XL and AXIS thereby increasing revenue (revenue enhancement ) and reducing costs (cost reduction). This study also aimed to describe changes that occured on the financial performance XL during the period prior to M&A (2010) until after the M&A (2017) by using financial ratios. Based on the results that the frequency spectrum and business strategies are dominant factors in strategic fit XL Axiata through corporate action in the form of mergers and acquisitions between XL with AXIS Telekom Indonesia. Mergers and acquisitions have also become a way for companies to create strategic fit by combining the value chain of XL and AXIS so as to create synergies in order to increase revenue (revenue enhancement) and reducing costs (cost reduction). From the calculation of the financial statements of the year 2010 - 2017 showed that the liquidity ratio is a ratio that improved after M&A. While the four other ratios are the ratio of the activity, solvency ratio, profitability ratio and the ratio of market value in the period after M&A
Kata Kunci : Mergers, Acquisitions, Strategic Fit, Financial Ratios, Telecommunications