AKSES PELAYANAN PASIEN HIV/AIDS DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PRIMER (FKTP) KABUPATEN KEBUMEN DALAM STUDI KASUS

EKO BUDIYANTO, Prof. dr. Hari Kusnanto J, SU, DrPH

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS

Latar Belakang: Perkiraan jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh dunia sampai akhir tahun 2009 sebanyak 33,3 juta orang, Kenyataan sampai saat ini secara global terdapat sekitar 22 juta atau 60% (tiga dari lima orang) HIV yang masih tidak dapat mengakses ARV, sekitar 75% (tiga dari empat anak) yang hidup dengan HIV tidak menerima pengobatan ARV, sedangkan berdasarkan statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2010 terjadi peningkatan kasus sebanyak 591 kasus sehingga pada tahun 2010 ini telah tercatat sebanyak 20.564 kasus dengan angka kematian sebanyak 3.936 kasus. Permasalahan lain terkait dengan antiretroviral therapy (ART) di Indonesia adalah perluasan layanan skrining pemeriksaan HIV di layanan kesehatan primer menemukan jumlah pasien HIV/AIDS yang memerlukan terapi ARV setiap tahun cenderung meningkat. Untuk saat ini akses Akses pelayanan ARV di Kabupaten Kebumen terkait pengobatan ARV baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer diketahui. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui akses pelayanan pasien HIV/AIDS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) Kabupaten Kebumen. Tujuan : Penelitian ini untuk Mengetahui Pelaksanaan Akses Pelayanan Pasien HIV/AIDS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer Kabupaten Kebumen, Metode : Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Data diperoleh dari pasien HIV/AIDS di FKTP kabupaten kebumen. Pengambilan data dengan wawancara mendalam terhadap 15 pasien yang masih menjalani pengobatan ARV. Hasil: Hasil: Akses Pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer Kabupaten Kebumen sudah baik, tetapi ditemukan beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi keberlanjutan pelayanan kesehatan pasien HIV/AIDS, Hambatan tersebut adalah: kerahasiaan akan penyakit, perbedaan persepsi antara konselor dan responden, seluruh responden sempat putus obat karena merasa sudah sehat/bosan/lupa, efek samping obat ARV, jarak mendapatkan pengobatan, tekanan sosial dan psikologis, harapan untuk sembuh, serta kebutuhan akan PMO. Kesimpulan: Akses Pelayanan di FKTP Kabupaten Kebumen sudah baik, tetapi masih ditemukan beberapa hambatan.

Background: Estimated number of HIV / AIDS sufferers in worldwide by the end of 2009 numbered as many as 33.3 milalion people, in fact, until now there are about 22 million or 60% (three of five people) globally HIV still cannot access ARV, about 75% (three of four children) living with HIV did not receive antiretroviral treatment (ART), whereas based on the statistics of HIV / AIDS cases in Indonesia in 2010. There was an increase of 591 cases so that in 2010 there were 20,564 cases with mortality rate 3,936 cases. Another issue related to antiretroviral therapy (ART) in Indonesia is the expansion of HIV screening services in primary health services to find the number of HIV / AIDS patients requiring ARV therapy each year tends to increase. Access to ARV services in Kebumen District related to ARV treatment at the Primary Health Facility is good. So it is necessary to conduct research to find out access to HIV / AIDS patient service at Kebumen Primary Health Facility (FKTP). Objective: This Research has purpose to know the Implementation of Access of Patient Service of HIV / AIDS at Primary Health Facility of Kebumen District, Method: It is a qualitative research with Case Study approach. . Data were obtained from of HIV/AIDS patients at FKTP in Kebumen District. Data was collected were obtained by in-depth interviews of 15 patient still undergoing treatment ARV. Result: Access to the Level of Primary Health Service at Kebumen was good, but found several obstacles that could affect the sustainability of HIV / AIDS patient health service. These obstacles were: confidentiality of the disease, difference of perception between counselor and respondent, all respondents had dropped drugs feel healthy / bored / forget, ARV drug side effects, distance to get treatment, social and psychological pressure, hope to heal, and the need for PMO. Conclusion: Service Access in the primary level health facility in Kebumen District is good, but still found some obstacles.

Kata Kunci : HIV / AIDS, access to Services, community health center