ANALISIS IMPLEMENTASI PEDOMAN AKUNTANSI PESANTREN PADA PONDOK PESANTREN TIPE E DI INDONESIA (Akuntansi Keuangan Islam untuk Lembaga Sektor Publik)
INNA IMANESTIA H, Sony Warsono, MAFIS., Ak., CA., Ph.D
2018 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYAKini Pondok Pesantren (selanjutnya disebut PP atau YPP- Yayasan Pondok Pesantren) telah menjadi lembaga pendidikan dengan sistem pendidikan otentik terbesar di Indonesia. Tahun 2008, jumlah PP di Indonesia mencapai 21.000 lembaga dengan total santri mencapai 4 juta jiwa. Pentingnya akuntansi sebagai sistem pencatatan keuangan sekaligus sebagai alat pertanggung-jawaban keuangan baik kepada manusia maupun Sang Pencipta, tidak terelakkan termasuk untuk lembaga sekotor publik khususnya PP. Tidak adanya standar akuntansi Islam untuk PP menyebabkan tidak ada bentuk baku sekaligus acuan untuk PP dalam melakukan pencatatan keuangan. Hadirnya pedoman akuntansi pesantren yang disusun oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia tentunya akan membantu. Namun apakah pedoman tersebut telah dapat meng-cover PP dalam praktik riilnya? Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pedoman tersebut ke dalam kondisi riil PP dengan harapan dapat mengembangkan pedoman secara relevan. Dalam penelitian ini, PP yang akan menjadi sampel penelitian adalah PP yang termasuk dalam tipe E, yaitu tipe terkompleks dari klasifikasi PP di antaranya YPP Al-Fatah Temboro dan PP Sidogiri Pasuruan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan kasus instrumental kolektif dengan analisis komparasi antara teori dalam pedoman dengan praktik yang terjadi. Penelitian ini menghasilkan dua jenis akuntansi yang tidak terdapat pada pedoman, yaitu akuntansi khidmah (pengabdian) dan akuntansi aset biologis yang mana akuntansi aset biologis telah memiliki standar akuntansinya di Indonesia.
Now Islamic Boarding Schools (hereinafter referred to as IBS) have become educational institutions with the largest authentic education system in Indonesia. In 2008, the number of IBS in Indonesia reached 21,000 institutions with a total of 4 million students. The importance of accounting as a system of financial recording as well as a means of financial accountability both to humans and the Creator, inevitable including for public sector agencies, especially IBS. The absence of Islamic accounting standards for IBS causes no standard form as well as a reference for IBS in carrying out financial records. The presence of pesantren accounting guidelines compiled by Bank Indonesia in collaboration with the Ikatan Akuntan Indonesia will certainly help. But have these guidelines been able to cover IBS in real practice? Therefore, this study aims to implement these guidelines into the real conditions of IBS in the hope of developing relevant guidelines. In this research, the IBS that will be the research samples are IBS which belong to type E, that is the most complex type of IBS classification including YPP Al-Fatah Temboro and PP Sidogiri Pasuruan. This research is a case study study with collective instrumental case with comparative analysis between theory in guidance and practice. This study produces two types of accounting that are not contained in the guidelines, namely khidmah accounting (dedication) and biological asset accounting which has accounting standards in Indonesia. In addition, SIDEK can be a tool for applying pesantren accounting.
Kata Kunci : Islamic Financial Accounting, Pondok Pesantren, SIDEK