Laporkan Masalah

ORIENTASI LINGKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN (STUDI KASUS: DESTINASI WISATA PANTAI GOA CEMARA SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI PENYU DI KABUPATEN BANTUL)

DEBORA S PURBA, Prof. Dr. –Phil Janianton Damanik, M.Si; 7. Dr. rer. pol. Dyah Widyastuti, S.T., M.CP

2018 | Tesis | Magister Kajian Pariwisata

ORIENTASI LINGKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN (STUDI KASUS: DESTINASI WISATA PANTAI GOA CEMARA SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI PENYU DI KABUPATEN BANTUL) INTISARI Oleh: Debora S Purba Pengembangan kawasan konservasi dalam suatu kawasan wisata memerlukan kesadaran akan konservasi flora dan fauna dalam pengelolaannya. Pemangku kepentingan memegang peranan penting dalam mewujudkan kawasan tersebut menjadi kawasan yang seimbang ekosistemnya. Oleh sebab itu, pengetahuan, keahlian, etika konservasi dan rasa memiliki dibutuhkan dalam mengembangkan dan mengelola kawasan konservasi. Pantai Goa Cemara merupakan salah satu pantai yang memiliki kawasan konservasi penyu di kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan mengkaji orientasi lingkungan pemangku kepentingan di Pantai Goa Cemara. Orientasi lingkungan adalah suatu pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan melalui lingkungan fisik seperti alam dan lingkungan sosial yaitu masyarakat dan budaya untuk menentukan sikap, terdapat empat orientasi yaitu orientasi instrumental, orientasi teritorial, orientasi sentimental, orientasi simbolis. Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data dan pemangku kepentingan kawasan konservasi penyu di Pantai Goa Cemara, Bantul, sebagai narasumber. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemangku kepentingan tidak memiliki orientasi lingkungan. Terdapat beberapa kecenderungan pada orientasi lingkungan namun belum cukup kuat ditemukan bahwa masing-masing pemangku kepentingan melekat pada salah satu dari empat orientasi lingkungan tersebut. Hal tersebut berdampak pada peran masing-masing pemangku kepentingan, yakni menjadi belum efisien dan efektif dalam mewujudkan dan mendukung Pantai Goa Cemara sebagai kawasan wisata konservasi penyu di Kabupaten Bantul

ENVIRONMENTAL ORIENTATION OF STAKEHOLDERS (CASE STUDY: COASTAL TOURISM DESTINATIONS GOA CEMARA AS A TURTLE CONSERVATION AREA IN BANTUL REGENCY) Abstract By: Debora S Purba Developing a conservation area within tourist attraction area requires conservation awareness of managing flora and fauna. The stakeholders take an important part to actualize the area to achieve a balance ecosystem. Thus, the knowledge, the expertise, ethics of conservation is required for developing and managing this area. Pantai Goa Cemara is one of the beaches in coastal tourist area of Bantul that becomes a turtle conservation area. This study aims to examine the environmental orientation of stakeholders in Pantai Goa Cemara. Environmental orientation is a point of view of the stakeholder that underlying the mindset, the attention, the tendency through physical environment like nature and social environment (for example society and culture). In Cohen’s theory about environmental orientation, there are four orientations: instrumental, territorial, sentimental, and symbolic. This research utilized depth interview to the stakeholders of Pantai Goa Cemara Bantul. This research found that stakeholders of Pantai Goa Cemara do not have all of the four environmental orientations. There are several tendencies in each environmental orientation but it is not firm sufficiently to find that each stakeholder is attached to one of the four orientations. It affects the stakeholders that has not become effective and efficient in realizing and supporting Pantai Goa Cemara as turtle conservation area in Bantul Regency

Kata Kunci : konservasi, penyu, orientasi lingkungan, pemangku kepentingan, Pantai Goa Cemara

  1. S2-2018-06812-tableofcontent.pdf  
  2. S2-2018-08612-abstract.pdf  
  3. S2-2018-08612-bibliography.pdf  
  4. S2-2018-08612-title.pdf