Laporkan Masalah

ANALISIS BIAYA LOGISTIK PERIKANAN LELE (CLARIAS SP.) DI D.I. YOGYAKARTA

TENY SYLVIA, Dr. Kuncoro Harto Widodo, STP., M.Eng; Dr. Ir. Dyah Ismoyowati, M.Sc.

2018 | Tesis | MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Ikan lele merupakan ikan yang paling banyak dibudidayakan di D.I. Yogyakarta. Ikan lele menyumbang persentase sebesar 45,44% dari total produksi dan 35,58% dari total nilai produksi perikanan budidaya di D.I. Yogyakarta. Ikan lele adalah high perishable product yang membutuhkan penanganan khusus. Proses penanganan ini tentunya akan menimbulkan biaya logistik yang kemudian akan dibebankan kepada konsumen. Biaya ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan konsumen sehingga meminimalisir biaya menjadi penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya logistik di sepanjang rantai pasok perikanan lele di D.I. Yogyakarta dan menyusun strategi perbaikan aktivitas logistik dalam rangka meminimalisir biaya logistik tersebut. Lokasi penelitian meliputi Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Bantul. Data diperoleh dengan melakukan in-depth interview kepada 30 responden yang ditentukan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Adapun metode untuk perhitungan dan analisis biaya logistik adalah activity-based costing sedangkan metode untuk penyusunan strategi adalah activity-based management. Hasil perhitungan biaya logistik menunjukkan bahwa aktivitas penanganan bahan memiliki beban biaya tertinggi yaitu sebesar 76,421% dari total biaya logistik yaitu Rp 1.795,558/kg ikan lele. Adapun rekomendasi strategi yang dapat dilakukan untuk perbaikan aktivitas logistik dalam rangka meminimalisir biaya logistik adalah optimalisasi penggunaan sumber daya khususnya sumber daya manusia untuk tier petani ikan, melakukan pemesanan kepada pemasok sesuai pesanan pelanggan dan optimalisasi penggunaan sumber daya baik sumber daya manusia maupun alat transportasi untuk tier pengepul, dan menerapkan few supplier yang bersikap responsif dan fleksibel serta optimalisasi sumber daya manusia untuk tier pengecer.

Catfish is the most widely cultivated fish in D.I. Yogyakarta. Catfish contributes 45.44% for the total production and 35.58% for the total value of aquaculture's production in D.I. Yogyakarta. Catfish is a high perishable product that requires special handling. The process of handling will certainly lead to logistics costs which will then be charged to consumers. This cost is something that consumers do not want, so minimizing the cost becomes important thing to do. The purpose of this study is to analyze the logistics costs along the supply chain of catfish in D.I. Yogyakarta and develop strategies for improving logistics activities in order to minimize the logistics costs. The study location covers districts of Sleman, Kulon Progo, and Bantul. Data obtained by in-depth interview to 30 respondents determined by purposive sampling and snowball sampling. The method for calculation and analysis of logistics cost is activity-based costing while the method for the development strategy is activity-based management. The result of logistics cost calculation shows that the material handling activity has the highest cost that contributes 76,421% of the total cost of IDR 1,795.558/kg of catfish. The recommended strategies for improving logistics activities in order to minimize the logistics cost are optimizing the use of resources, especially human resources for fish farmers, placing orders to suppliers according to customer orders and optimizing the use of resources both human resources and transportation for collectors, and applying a few suppliers that are responsive and flexible and optimizing human resources for retailers.

Kata Kunci : Biaya Berdasarkan Aktivitas, Manajemen Berdasarkan Aktivitas, Biaya Logistik, Perikanan Lele

  1. S2-2018-389524-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389524-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389524-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389524-title.pdf