PEMBERIAN MODUL EDUKASI UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN EFIKASI ORANG TUA DALAM MELATIH ANAK CEREBRAL PALSY DI RUMAH

ALMAS AWANIS, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psi.; Prof. Dr. Djauhar Ismail, SpA(K), MPH, Ph.D.

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Di Indonesia anak Cerebral Palsy (CP) digolongkan kedalam Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan prevalensi kejadian rendah, terlebih di Yogyakarta pula telah ditetapkan sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada Tahun 2016. Dari prevalensi kejadian yang rendah bukan berarti tanpa masalah bagi orang tua dalam mengurus anak CP. Kenyataannya, pada studi pendahuluan yang dilakukan didapat masih jarangnya program latihan yang dilakukan kembali di rumah, sehingga perlu adanya edukasi yang bisa membantu orang tua dalam melatih anak CP mereka di rumah. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian modul edukasi untuk peningkatan pengetahuan dan efikasi orang tua dalam melatih anak cerebral palsy di rumah. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pre and post test design. Penelitian dilakukan pada 40 orang tua (keluarga kandung atau pengasuh) yang mendampingi anak CP saat terapi di Rehabilitasi Medik RSA UGM, RSUD Yogyakarta dan komunitas Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP). Analisa bivariabel menggunakan Paired T-Test dan one way ANOVA untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengaruh saat sebelum diberikan modul dan setelah diberikan modul edukasi. Hasil: Adanya pengaruh pemberian modul edukasi untuk peningkatan pengetahuan dengan selisih mean 1,6 (p <0,001), selisih mean efikasi 81,65 (p <0,001) dan dengan Paired T-Test didapatkan hasil yang signifikan (95% CI pretest efikasi = 362,15-410,89 ; 95% CI post test = 455,36-480,98). Uji one way anova juga digunakan untuk mengetahui perbedaan diantara mean di tiap kelompoknya, dan hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p> 0,05). Disimpulkan bahwa memang terdapat perubahan nilai rata-rata pengetahuan dan efikasi, namun nilai perubahan tersebut tidak ada perbedaan ditiap kelompoknya secara signifikan. Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan dan efikasi orang tua ke arah positif dari pemberian edukasi dalam melatih anak cerebral palsy di rumah. Perlu adanya keberlanjutan dari program pemberian modul ini sampai pada tingkat tindakan melatih anak CP, tidak hanya sampai efikasi diri saja.

Research background: In Indonesia, children with cerebral palsy (CP) was categorized into Anak Berkebutuhan Khusus (ABK, Children with Special Needs) with a low prevalence. Furthermore, Yogyakarta had been determined as the Kota Layak Anak (KLA, Child Friendly City) in 2016. The low prevalence did not necessarily eliminate parenting problems faced by parents living in Yogyakarta. In fact, from the finding of the researchers preliminary study, training programs were still rarely re-conducted at homes, so that an education that might help parents train their children suffering from cerebral palsy at homes were necessary. Objectives: To investigate the influence of education module on parentscompetence and efficacy to train children with cerebral palsy at homes. Methods: This research was quantitative research with the one group pre and posttest design. It was done to forty elder people (biological relatives or babysitters) assisting cerebral palsy children during undergoing therapies in Rehabilitasi Medik RSA UGM, RSUD Yogyakarta and Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) community. Bivariable analysis using the paired t-test and one way ANOVA to investigate differences between before and after the module was distributed. Findings: Influence of education module distribution on the improvement of competence with the mean difference of 1.6 (p < 0,001) and efficacy mean of 81.65 (p < 0,001). Meanwhile, after conducting an analysis using the paired t-test, the researchers obtained a significant result (95% CI efficacy pretest = 362,15- 410,89, 95% CI posttest = 455,36-480,98). With one way ANOVA find out of differences between the mean in each group, and the result is no significant difference (p> 0,05). It was concluded that a change in the average value of knowledge and efficacy, but the value of the change had no significant difference in each group. Conclusion: There was a positively increased competence and efficacy on parents after the education was distributed to train their cerebral palsy children at homes. Furthermore, sustained program related to this distribution especially that relating to the action level was required to train cerebral palsy children..

Kata Kunci : Edukasi, Pengetahuan, Efikasi, Latihan Fisik, Education, Knowledge, Efficacy, Physical Exercise, Cerebral Palsy