Laporkan Masalah

POTENSI SENYAWA HGV-6, PGV-6 DAN GVT-6 SEBAGAI ANTI MIKOBAKTERIUM

CIKRA IKHDA NUR H.S, Dr. Ritmaleni, S. Si.

2018 | Disertasi | DOKTOR ILMU FARMASI

Prevalensi penyakit Tuberkulosis (TB) dan kasus resistensi terhadap obat TB semakin meningkat sehingga dibutuhkan obat dengan mekanisme yang baru. Senyawa HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 memiliki aktivitas antibakteri dan dapat dikembangkan sebagai obat anti mikobakteri, namun ketersediaan dan nilai ekonomis bahan baku dalam pembuatan HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 masih menjadi kendala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mensintesis 3,5-dikloro-4-hidroksibenzaldehid, HGV-6, PGV-6, GVT-6 dan mengevaluasi potensi HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 sebagai anti mikobakterium. Sintesis senyawa 3,5-dikloro-4-hidroksibenzaldehid dilakukan dengan menggunakan katalis paladium (Pd/C) dengan gas H2 dan reduktor LAH, serta mensintesis HGV-6, PGV-6 dan GVT-6. Uji kemurnian hasil sintesis meliputi titik lebur, Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan elusidasi struktur. Senyawa HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 diuji aktivitasnya sebagai anti mikobakterium terhadap Mycobacterium tuberculosis (Mtb) secara in vitro dan Mycobacterium marinum (Mm) secara in vitro dan in vivo. Uji in vitro terhadap bakteri Mtb menggunakan metode Microplate Alamar Blue Assay (MABA) untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan menggunakan metode Loweinstein jensen (LJ) serta Mycobacterium Growth Indicator Tube (MGIT) untuk menentukan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Pengujian in vitro terhadap bakteri Mm menggunakan metode Microplate assay untuk mengetahui nilai Inhibitory Concentration 50 (IC50). Pengujian aktivitas secara in vivo menggunakan hewan model larva ikan zebra dengan konsentrasi 100�µg/mL dan kontrol positif yang digunakan adalah Rifampisin dengan konsentrasi 100�µg/mL. Pengamatan yang dilakukan pada pengujian secara in vivo meliputi pertumbuhan bakteri, makrofag dan autofagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 3,5-dikloro-4-hidroksibenzaldehid dapat dibuat dengan menggunakan katalis Pd/C dengan gas H2 dan reduktor LAH. Hasil uji aktivitas terhadap bakteri Mtb secara in vitro menunjukkan senyawa HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 memiliki KHM berturut turut yaitu 62,5; 93,5; dan 125,0�µg/mL sedangkan KBM berturut turut yaitu 125,0; 187,5 dan 250,0�µg/mL. Aktivitas terhadap bakteri Mm secara in vitro diperoleh IC50 HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 berturut turut sebesar 25,56�±0,39; 35,83�±0,44 dan 61,52�±0,24 �µg/mL. Aktivitas terhadap bakteri Mm secara in vivo memperlihatkan bahwa pemberian HGV-6, PGV-6, GVT-6 dan Rifampisin pada konsentrasi 100 �µg/mL selama dua hari mampu menurunkan intensitas bakteri Mm sebesar 84,52; 54,83; 4,55 dan 93,29%. Senyawa HGV-6, PGV-6 dan GVT-6 juga memiliki pengaruh terhadap penurunan jumlah makrofag dan peningkatan kemampuan autofagi yang tidak berbeda dengan kontrol Rifampisin (p<0,05).

The prevalence of tuberculosis (TB) and drug resistance cases is increasing so that new drugs are needed with the mechanism. Compounds HGV-6, PGV-6 and GVT-6 have antibacterial activity and can be developed as anti-mycobacterial drugs, but the availability and economic value of raw materials in the manufacture of HGV-6, PGV-6 and GVT-6 is still a constraint. The aim of this study was to synthesize 3,5-dichloro-4-hydroxybenzaldehyde, HGV-6, PGV-6, GVT-6 and determine the activity of HGV-6, PGV-6 and GVT-6 as antimicrobacterium. The synthesis of the 3,5-dichloro-4-hydroxybenzaldehyde compound was carried out using a variety of catalysts namely Palladium (SM) and LAH (SM2) and synthesizing HGV-6, PGV-6 and GVT-6. The synthesis purity test includes melting point, Thin Layer Chromatography (TLC) and structural elucidation. HGV-6, PGV-6 and GVT-6 were tested for their antimicrobacterial activity against Mycobacterium tuberculosis (Mtb) and Mycobacterium marinum (Mm) in vitro and in vivo. In vitro tests were performed on the Mtb bacteria using the Loweinstein jensen (LJ) method, Microplate Alamar Blue Assay (MABA), and Mycobacterium Growth Indicator Tube (MGIT), while in vitro testing of Mm bacteria using Microplate assay method. In vivo activity test using animal model of zebrafish larvae with concentration of 100�µg/mL and positive control used was Rifampicin. The safety of the compounds was tested using an acute toxicity test on zebrafish larvae with observation time of 72 hours. The results showed that the compound of the synthesis has a chemical structure in accordance with the estimated with the purity of all compounds is 100%. The result of activity test on MTb bacteria in vitro showed compound HGV-6, PGV-6 and GVT-6 had Minimum Bactericid Concentration (MBC) respectively 125,0, 187.5 and 250,0�µg/mL and Minimum Inhibitory Concentration (MIC) were respectively, ie 62.5; 93.5; and 125,0�µg/mL. While activity of bacterium Mm E11 in vitro obtained value of Inhibitory Concentration (IC50) HGV-6, PGV-6 and GVT-6 respectively consecutively equal to 25,56�± 0,39; 35.83�± 0.44; 61.52 �± 0.24 and Rifampicin is 21.94�± 1.01. Activity of Mm bacteria in vivo showed that HGV-6, PGV-6 and GVT-6 concentrations of 100�µg/mL for 2 days decreased the intensity of bacterial Mm by 84.52; 54,83; 4.55 and Rifampicin of 93.29%. In addition, HGV-6, PGV-6 and GVT-6 compounds have an influence on macrophage inhibition while in autofagi process the autofagi ability increase is not different (p <0,05) than Rifampicin control.

Kata Kunci : HGV-6, PGV-6, GVT-6, H37Rv, Mycobacterium marinum. Tuberculosis, Zebrafish.

  1. Bibliography.docx  
  2. S3-2018-389774-abstract.pdf  
  3. S3-2018-389774-Bibliography.pdf  
  4. S3-2018-389774-tableofcontent.pdf  
  5. S3-2018-389774-Title.pdf  
  6. TableofContent.docx  
  7. Title.docx