PENILAIAN TINGKAT KETAHANAN BANGUNAN RUMAH TERHADAP INUNDASI DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DESA KALIGAYAM, KECAMATAN MARGASARI, KABUPATEN TEGAL
REOSA ANDIKA F, Prof. Dr. Sunarto, M.S.
2018 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGANTerjadinya inundasi di Desa Kaligayam disebabkan karena air hujan dan air luapan sungai yang terjebak pada area yang lebih landai. Penelitian mengenai ketahanan bangunan rumah terhadap inundasi, dengan berdasarkan umur dan kondisi fisik bangunan, belum banyak dilakukan khususnya di wilayah penelitian ini. Penggunaan metode SIG untuk menganalisis dampak inundasi terhadap bangunan rumah masih dapat dikembangkan hingga memperoleh hasil yang lebih mendetail. Dalam penelitian ini, bangunan rumah digunakan sebagai populasi dan proporsional acak digunakan sebagai teknik pengambilan sampel. Pengelompokan sampel berdasarakan dari bentuk atap bangunan rumah yang diperoleh melalui interpretasi citra Quickbird dengan resolusi spasial 0,6 meter. Hasil akusisi data menghasilkan delapan tipe atap bangunan yang kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data bangunan di lapangan. Pengolahan data inventaris penelitian terhadap kondisi fisik, pendukung, dan umur bangunan menggunakan SIG untuk menghasilkan kelas bangunan rumah. Analisis overlay antara peta kelas bangunan rumah dengan peta bahaya inundasi menghasilkan peta tingkat ketahanan bangunan rumah terhadap inundasi. Masing-masing bentuk bangunan rumah memiliki ketahanan terhadap inundasi yang bervariasi. Tingkat ketahanan rumah terhadap inundasi dibagi menjadi lima tingkatan (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah). Tipe kampung menjadi tipe bangunan yang memiliki skor ketahanan bangunan rumah yang paling rendah dan tipe kompleks modern menjadi tipe bangunan rumah dengan ketahan yang paling tinggi. Dukuh Bendungan menjadi wilayah dengan jumlah bangunan rumah dengan tingkat ketahanan sangat rendah paling banyak.
Inundation that occurred in Kaligayam Village is caused by rainwater and river overflow water which is trapped on the lower ground. Research on the resilience of house building to the inundation, based on the age and physical condition, has not been done especially in the study area. The use of GIS method to analyze the impact of inundation to the house building can still be developed to obtain more detailed results. In this research, house building was used as the research population and proportional random was used as the sampling method. The grouping of samples based on the shape of the roof of a house was obtained through Imagery of Quickbird interpretation with a spatial resolution of 0.6 meters. The results of the data acquisition resulted in eight types of building roofs which were then followed by building data collection in the field. Processing inventory research data on physical conditions, support, and age of the building using GIS to produce a class of house building. The overlay analysis between the class of the house building map and the inundation hazard map resulted the resilience of the house building to the inundation map. Each type of house building has varied resistance to the inundation. The level of house building resistance to inundation was divided into five levels (very high, high, medium, low, and very low). The type of kampung is the type that has the lowest resilience score and the modern complex type is the type of house building with the highest resilience. Bendungan Sub-village is the area with the most number of houses with very low levels of resistance.
Kata Kunci : Inundasi, Bangunan Rumah, Ketahanan, SIG