Aseksualitas dalam Perspektif Kekuasaan Michel Foucault
MARIA FRANSISKA BUREK SARI, Dr. Sindung Tjahyadi
2018 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini berjudul Aseksualitas dalam Perspektif Kekuasaan Michel Foucault.yang merupakan usaha untuk memahami dan mengidentifikasi wacana kekuasaan yang bekerja pada lingkungan para aseksual dalam sudut pandang kekuasaan Michel Foucault. Penelitian ini bertujuan menjelaskan dan menguraikan perkembangan aseksualitas sebagai orientasi seksual serta menjelaskan peranan kuasa dalam mempengaruhi terbentuknya wacana seksualitas dan wacana penyimpangan seksual atas aseksualitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dibidang filsafat yang mengacu pada kepustakaan sebagai sumber bahan. Penelusuran pustaka dilakukan melalui tahapan inventarisasi, klasifikasi, pengolahan dan analisis data. Selain penelusuran pustaka, pengamatan empiris yang melibatkan tiga orang responden, juga dilakukan untuk membantu analisis pengaruh kuasa atas wacana seksualitas. Sementara analisis data baik primer dan sekunder ditempuh melalui tahapan deskripsi, interpretasi, koherensi dan refleksi filosofis. Penelitian ini menemukan bahwa aseksualitas adalah bentuk orientasi seksual yang pemiliknya tidak memiliki ketertarikan seksual pada kedua seks, pria dan wanita. Seorang aseksual dapat mengalami ketertarikan romantis pada orang lain dan memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan seksual, hanya saja penekanannya adalah ketiadaan ketertarikan secara seksual. Ditilik dari perpektif kekuasaan Michel Foucault kuasa berperan besar dalam pembentukan wacana aseksualitas. Aseksualitas pada manusia pada awalnya tidak dipahami sebagai sebuah orientasi seksual melainkan sebagai gangguan hasrat seksual yaitu HSDD (Human Sexual Desire Disorder), FSIAD (Female Sexual Interest/Arousal Disorder) dan Sexual Aversion Disorder. Pengaruh kuasa tidak hanya pada wacana seksualitas tetapi juga mempengaruhi kehidupan ketiga responden secara langsung dalam memahami dan menerima identitas seksual yang dimiliki.
The title of this study is Asexuality in Concept of Power of Michel Foucault. This study is an attempt to understand and identify the power discourse that works on the environment of the asexuals in the point of view of the power by Michel Foucault. This study aims to explain and describe asexuality as a sexual orientation and explains the role of power in influencing the formation of discourses of sexuality and discourse of sexual deviance of asexuality. The method used in this research is a qualitative research in the field of philosophy that refers to the literature as a source of material. Library research is done through the stages of inventory, classification, processing and data analysis. In addition to literature researches, empirical observations involving three respondents were also conducted to help analyze the influence of power over the discourse of sexuality. While the analysis of both primary and secondary data taken through the stages of description, interpretation, coherence and philosophical reflection. This study concludes that asexuality is a sexual orientation whose owners have no sexual attraction in both sex, male and female. An asexual can experience romantic interest in others and have the ability to have sexual intercourse, only the emphasis is the lack of sexual attraction. According to Michel Foucault perspective of Power, power plays a major role in the formation of the discourse of aseksualitas. Asexuality in humans was initially not understood as a sexual orientation but as a sexual desire disorder of HSDD (Human Sexual Desire Disorder), FSIAD (Female Sexual Interest / Arousal Disorder) and Sexual Aversion Disorder. The influence of power is not only on the discourse of sexuality but also affects the lives of the three respondents directly in understanding and accepting their sexual identity.
Kata Kunci : Aseksualitas, Orientasi Seksual, Kekuasaan, Filsafat Sosial
