Laporkan Masalah

Kualitas Fisik Ruang Terbuka Publik Wisdom park UGM

ORIANA PARAMITA DEWI, Ardhya Nareswari, S.T., M.T., Ph.D.;Ir. Ahmad Saifullah Malangjudo, M.Si.

2018 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTUR

Yogyakarta merupakan salah satu kota besar yang sedang tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan Yogyakarta dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi berupa hotel, apartemen, pertokoan serta pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun, membuat ruang terbuka hijau di Yogyakarta perlu bertumbuh juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem didalamnya. Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai bagian dari paru-paru kota Yogyakarta terus melakukan terobosan dan penataan untuk menciptakan kampus biru yang ramah lingkungan, nyaman serta bebas polusi untuk merespon dampak perkotaan yang semakin kompleks. Salah satu dari program penataan kampus ramah lingkungan yaitu pembangunan Wisdom Park (Taman Kearifan) pada kawasan lembah UGM. Wisdom Park yang telah dibangun ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan kota Yogyakarta saat ini. Wisdom Park menjadi salah satu ruang terbuka publik yang ada di kota Yogyakarta dengan berbagai macam fasilitas, selain ruang terbuka hijau, area rekreasi, area olahraga, dan juga memiliki embung sebagai tempat resapan air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik ruang terbuka publik Wisdom Park UGM dengan metode skoring dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas fisik ruang terbuka publik tersebut. Penelitian membagi lokasi penelitian menjadi dua zona sesuai dengan karakteristik fungsi aktivitasnya. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur untuk mendapatkan parameter, variabel dan indikator yang selanjutnya digunakan dalam melakukan observasi lapangan untuk mendapatkan fakta empiri lapangan dan nilai kualitas fisik ruang terbuka publik tersebut. Observasi berupa dokumentasi dan identifikasi kualitas fisik ruang terbuka publik yang kemudian diberi penilaian/skoring terhadap masing-masing aspek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kualitas fisik pada zona A sedikit lebih rendah dari pada zona B. Namun hal tersebut bersifat relatif karena pada beberapa aspek unit variabel zona A memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada zona B, begitu juga sebaliknya. Sehingga penilaian kualitas fisik antara zona A dan Zona B tidak dapat disamakan, tergantung pada konteks permasalahan masing-masing. Pada zona A nilai yang paling rendah adalah variabel akses dan variabel keterlibatan pasif, sebaiknya akses untuk masyarakat umum tidak dibatasi, serta perlu adanya penambahan vegetasi sebagai estetika untuk lebih mempercantik ruang terbuka publik. Sedangkan pada zona B nilai yang paling rendah adalah variabel kenyamanan dan variabel legibility. Perlu adanya penambahan peneduh, memperbaiki kondisi tempat duduk, memperbaiki jalur pedestrian, menambahkan fasilitas toilet dan difabel, serta menambahkan gapura/signage pada pintu masuk.

Yogyakarta is one of the big cities that is growing and developing over time. Yogyakarta's growth with the large number of large and high-rise buildings in the form of hotels, apartments, shops and population growth continues to increase from year to year, making green open spaces in Yogyakarta need to grow also to maintain the balance of the ecosystem in it. Gadjah Mada University (UGM) as part of the lungs of the city of Yogyakarta continues to make breakthroughs and structuring to create an environmentally friendly, comfortable and pollution-free blue campus to respond to increasingly complex urban impacts. One of the environmentally friendly campus management programs is the Wisdom Park development in the UGM valley area. The Wisdom Park that has been built is expected to be the answer to the problems of the city of Yogyakarta today. Wisdom Park is one of the public open spaces in the city of Yogyakarta with a variety of facilities, in addition to green open spaces, recreation areas, sports areas, and also has a reservoir as a rainwater catchment area. This study aims to determine the physical quality of UGM Wisdom Park public open space with scoring method and provide recommendations to improve the physical quality of the public open space. The study divided the research location into two zones according to the characteristics of the activity function. The stages carried out in this study begin with a literature study to obtain parameters, variables and indicators which are then used in conducting field observations to get the facts of the field empirical and the value of the physical quality of the public open space. Observation in the form of documentation and identification of physical quality of public open spaces which are then given an assessment / scoring of each aspect. The results of this study indicate that the average value of physical quality in zone A is slightly lower than zone B. However, this is relative because in some aspects the unit variable zone A has a higher value than zone B, and vice versa. So that the physical quality assessment between zones A and Zone B cannot be equated, depending on the context of each problem. In zone A the lowest value is access variables and passive compliance variables, preferably access to the general public is not restricted, and the need for additional vegetation as an aesthetic to further enhance public open space. Whereas in zone B the lowest value is the convenience variable and the legibility variable. Need to add shade, improve seating conditions, improve pedestrian lines, add toilet and diffable facilities, and add gate / signage at the entrance.

Kata Kunci : kualitas fisik, ruang publik, ruang terbuka, taman kota

  1. S2-2018-389218-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389218-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389218-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389218-title.pdf