Laporkan Masalah

FIDELITY OF MASS DRUG ADMINISTRATION PROGRAM AGAINST SOILTRANSMITTED

Cesaltina Pinto Soares, dr. E. Elsa Herdiana M, MKes, PhD.; Dr. Rer.Nat BJ. Istiti Kandarina

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar belakang: Soil-transmitted helminthes (STH) adalah salah satu dari tiga gunung utama yang terabaikan penyakit yang endemik di Timor-Leste. Pemberian obat massal (MDA) sebagai public utama intervensi kesehatan untuk kontrol dan eliminasi mereka, direkomendasikan oleh World Health Organisasi (WHO 2006). Ini berarti bahwa mencapai dan mempertahankan cakupan obat yang memadai selama MDAs, sangat penting untuk keberhasilan program pengendalian infeksi STH. Cakupan rendah mungkin memerlukan tambahan MDA atau jika tidak disadari, dapat menyebabkan evaluasi dampak dini. Obat cakupan didefinisikan sebagai proporsi individu yang telah mengkonsumsi obat atau kombinasi obat-obatan (WHO; 2006). Pada tahun 2014 MoH-TL berencana untuk memulai kembali program ini selama 5 tahun periode dari 2015-2020. Program MDA putaran pertama dilakukan di semua 13 Delegasi dari 19 Oktober th 2015 hingga 14 Maret Th 2016 dan implementasinya menunjukkan output yang sebenarnyacakupan adalah 52,31% (MoH-TL. 2016). Tujuan: Untuk mengeksplorasi Fidelity of Mass Drug Administration Program terhadap SoilTransmitted Infeksi Cidera di Distrik Dili Timor-Leste.Metode: Penelitian ini akan menggunakan studi kasus eksplorasi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 29 peserta yang memiliki pengetahuan tentang STH di dinas kesehatan kabupaten, bagian pendidikan ditingkat kabupaten dan sekolahsekolah di distrik Dili berkaitan langsung dengan pelaksanaan program MDA dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian akan menggunakan wawancara mendalam dan FGD panduan dengan bantuan alat perekam elektronik, kamera dan notebook. Hasil: Temuan kami menunjukkan bahwa sebagian besar relawan yang menerapkan program MDA di sekolah mematuhi hampir semua komponen pada pedoman MDA nasional karena proses MDA, proses administrasi obat, peran guru sekolah, administrasi obat di sekolah, supervisi oleh penyedia layanan kesehatan, komunikasi dan koordinasi antara DHS dan DE dari distrik Dili, koordinasi antara pihak sekolah dan orang tua anak-anak sekolah, serta pemantauan dan evaluasi. Namun, para sukarelawan MDA tidak melaksanakan memenuhi administrasi obat di sekolah, beberapa sukarelawan tidak cukup percaya diri untuk memberikan obat itu kepada anak-anak sekolah jika tidak didukung oleh staf kesehatan. Sebagian besar sukarelawan MDA yang diwawancarai memiliki keterlibatan yang kuat pelaksanaan program MDA di sekolah-sekolah. Sebagian besar relawan mengimplementasikan program MDA tetapi kekurangan waktu selama implementasi. Kesimpulan: Umumnya para relawan memiliki kesetiaan yang tinggi pada pedoman MDA. Perbaikan diperlukan pada perencanaan awal di antara WHO, Departemen Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, pelatihan dan sukarelawan kapasitas untuk pelaksanaan program MDA harus didasarkan pada kebutuhan.

Background: Soil-transmitted helminthes (STH) is one of the three main of neglected tropical diseases that are endemic in Timor-Leste. Mass drug administration (MDA) as the main public health intervention for their control and elimination, is recommended by the World Health Organization (WHO 2006). This means that achieving and maintaining adequate drug coverage during MDAs, is paramount to the success of STH infection control program. Low coverage may necessitate additional MDAs or if unnoticed, may lead to premature impact evaluations. Drug coverage is defined as the proportion of individuals who have ingested a drug or combination of drugs (WHO; 2006). In 2014 MoH-TL planned to restart the program for the entire 5-years period from 2015-2020. First round MDA program was conducted in all 13 Districts from October 19 th 2015 to March 14 th 2016 and its implementation showed the actual outcome coverage is 52.31% (MoH-TL. 2016). Objective: To explore Fidelity of Mass Drug Administration Program against Soil-Transmitted Helminthes Infection in Dili District Timor-Leste. Method: The study will use a qualitative exploratory case study. Subjects of this study are 29 participants who are knowledgeable about STH at the district health office, education part in district level and schools in Dili district directly related to the implementation of MDA program with purposive sampling method. Research instruments will use in-depth interview and FGD guides with the help of electronic recording devices, cameras and notebooks. Results: Our findings showed that most of volunteers that implement MDA program at school adhere to almost all components on the national MDA guideline due to process of MDA, process of drug administration, role of school teacher, drugs administration at school, supervision by health provider, communication and coordination between DHS and DE of Dili district, coordination between school part and parents of school children, and monitoring and evaluation. However, MDA volunteers did not implement fulfill drug administration at school, some volunteer did not have enough of confident to administer the drug to school children if not support by health staff. Most of MDA volunteers interviewed have strong engagement to implement MDA program at schools. Most volunteers implemented MDA program but lack of time during implementation. Conclusion: Generally volunteers have high fidelity on the MDA guideline. Improvement needed on beginning planning among WHO, MoH and MoE, the training and volunteers� capacity for implementation of MDA program must be based on necessities.

Kata Kunci : Fidelity, Mass Drug Administration, Soil-Transmitted Helminthes, Timor-Leste

  1. S2-2018-405923-abstract.pdf  
  2. S2-2018-405923-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-405923-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-405923-title.pdf